loader

7 Jam Diperiksa Penyidik, Ini Penjelasan Asfan Terkait Dugaan Manipulasi RUPS LB Bank Sumsel Babel

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Tujuh jam diperiksa penyidik di ruangan Pidana Khusus (Pidsus) Polrestabes Palembang, Selasa (21/11/2023).

Asfan Fikri Sanaf diperiksa sebagai saksi atas dugaan manipulasi hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Sumsel Babel (BSB) Tahun 2020 di Pangkal Pinang.

Kepada wartawan usai diperiksa penyidik, Selasa (21/11) sekira pukul 18.50 WIB mengatakan, dirinya diperiksa bukan sebagai pensiunan Bank Sumsel Babel tetapi sebagai staf khusus Gubernur Sumsel bidang keuangan dan perbankan.

"Saya diperiksa untuk menjelaskan jalannya RUPS- LB Bank Sumsel Babel pada tanggal 9 Maret 2020 di Pangkal Pinang," katanya.

Menurut Asfan kenapa diminta penyidik menjelaskan, karena dirinya saat itu hadir diruangan itu. Sebagai staf khusus mendampingi Gubernur hadir dari rapat dibuka sampai selesai.

"Jadi saya mengetahui semua kejadian - kejadian disitu, makanya saya dimintai keterangan oleh penyidik. Keterangan mengenai jalannya RUPS itu seperti, laporan pertanggungjawaban, direksi dan lainnya," jelasnya.

Sementara, yang di fokuskan penyidik saat pemeriksaan tadi tentang RUPS Luar Biasa artinya pemilihan pengurus bank. Pengurusnya yakni komisaris dan direksi, "Dalam RUPS LB ini ada usulan dari Gubernur Bangka Belitung untuk menambah komisaris dan direksi masing - masing satu orang," ungkapnya.

Penyidik tadi mempertanyakan hal tersebut dan saya menjawab "ada" dan nama yang diusulkan untuk komisaris yakni Safarudin dan direksi Mulyadi Mustofa. Dan usulan Gubernur Bangka Belitung disetujui secara bulat oleh seluruh pegang saham yang hadir di rapat itu.

"Pegang saham yakni Gubernur Sumsel Bangka Belitung, Bupati Walikota Se- Sumsel dan Se- Bangka Belitung, sekitar ada 30 orang," tuturnya.

Ditanya dugaan ada manipulasi, Asfan mengatakan, pada saat hadir disana Asfan sebagai Staf Khusus Bidang Keuangan Perbankan setelah kembali ke Palembang pada Bulan Maret 2020 dan di Bulan Mei dipindahkan ke Bidang Olahraga sehingga Asfan tidak mengikuti lagi perkembangannya. 

"Saya tidak mengetahui lagi follow up tindak lanjut saya tidak mengikuti lagi, karena saya sudah pindah ke Staf Khusus Bidang Olahraga tepat di Bulan Mei. Dan rapat tersebut Bulan Maret dan Bulan Mei saya pindah tugas," terangnya.

Ada seseorang yang melaporkan dan kami belum tahu ke Bareskrim Polri, saat sesudah rapat RUPS- LB tadi terjadi dugaan pemalsuan risalah rapat  RUPS-LB itu. "Saat penyidik mempertanyakan hal tersebut, saya tidak bisa komen dan memberikan jawaban karena saya sudah tidak lagi menjabat Keuangan Perbankan dan saya sudah dipindahkan ke Bidang Olahraga," tegasnya.

Namun penyidik menduga ada manipulasi keputusan rapat tersebut. "Intinya, setelah saya tidak lagi menjabat dugaan adanya manipulasi baru ada. Dan ternyata pak Safarudin dan Mulyadi Mustofa tidak diusulkan, dan sempat ditanyakan penyidik kepada saya kedua orang ini tidak diusulkan apakah saya tahu dan saya jawab tidak tahu. Namun pada saat hadir dalam rapat itu 100 persen saya tahu kalau pak Safarudin dan Mulyadi Mustofa diusulkan dan disetujui dan ternyata kenyataannya keduanya tidak diangkat," pungkasnya.

Share

Ads