loader

Diduga Menjadi Korban Pelecehan dan Penganiayaan Oleh Oknum Guru SMA Korban Temui Ketua DPRD OKU Timur

Foto

OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Diduga menjadi korban pelecehan dan penganiayaan, seorang siswa SMA Negeri di Kecamatan Madang Suku II, Berinisial AN, dengan didampingi ibunya menemui Ketua DPRD OKU Timur Hermanto, SE, di ruang kerjanya belum lama ini.

Kedatangan korban AN, untuk memberi tahu tentang permasalahan yang menimpa dirinya Dan  saat ini kasusnya sudah ditangani Unit PPA Sat Reskrim Polres OKU Timur, Polda Sumsel.

"Ketika itu  jam pelajaran sedang kosong tidak ada guru tiba-tiba guru Tr (guru bahasa Inggris) datang  kami , berempat yang ada di lokasi disuruh diam di tempat dan disuruh maju kemudian kami dicubit satu persatu, sementara saya dicubit dibagian alat vital saya peristiwa itu terjadi setahun lalu,"kata korban AN kepada Ketua DPRD OKU Timur.

Kemudian peristiwa kedua terjadi lagi bulan Februari tahun 2025, berawal saat hilang uang kas, AN ( Ketua Kelas) bersama dua temannya akan mengumpulkan tugas bahasa Inggris. Lalu dipanggil ke Mobil Tr namun dua temannya disuruh kembali  ke kelas.

"Saya sendirian disuruh masuk ke mobil saya ditanya mengapa tidak mengembalikan uang  saya jawab tidak ada uang pak dan bukan kami yang melakukannya. Setelah Itu Pak Tr bertanya kepada saya apa peristiwa dulu masih melapor dengan ibumu, saya jawab tidak. Lalu tangan kiri pak Tr tiba-tiba menyentuh bagian paha dan alat fital  saya, kemudian saya diciumnya bahkan pak Tr sempat bilang alangkah gantengnya kamu, boleh dak bapak cium lagi. Sedangkan saat itu pintu mobil dikunci. Karena takut saya tidak bisa menolak dan dicium pak Tr lagi,"ungkapnya.

 Sedangkan kejadian ketiga baru-baru ini AN dipanggil oknum guru Tr kembali untuk diajak mengambil barang ke desa Rasuan Baru yg berda tidak jauh dari sekolah, Namun karena takut AN mengajak dua temannya tapi dilarang Guru  Tr, dan memerintahkan biar dia sendiri saja yang ikut. saya tidak mau, tiba tiba tangan dan kerah baju saya ditarik lalu rambut saya dijambak pak Tr dan suruh pergi,"jelasnya.

Sejak peristiwa yang dialaminya Korban AN mengaku trauma dan takut untuk sekolah, Karna banyak ancaman dan malu, sekalipun pihak sekolah telah memberi izin untuk ikut ujian kenaikan kelas saja, dan yang lebih ditakutkan oleh AN dan keluarga Karna kasus ini,  dia bisa tidak naik kelas karna wali kelas AN istri dari Tr. Kemudian AN menceritakan apa yang terjadi kepada Ibu dan kelurga. Keluarga lalu mengambil langkah melapor ke Polres OKU Timur Dan sekarang laporannya sedang diproses oleh polisi.

"Saya dengan ibu saya sengaja menghadap pak Ketua DPRD OKU Timur untuk memberitahukan masalah yang menimpa saya, mohon bantuan dari pak ketua saya sudah lapor ke Polres OKU Timur dan sekarang laporan saya sedang diproses,"ujarnya.(dadang dinata)

Share