loader

Hasil Riset, Stunting di Taput Masih Tinggi

Foto

TARUTUNG, GLOBALPLANET. - "Ini yang perlu kita perbaiki. Semakin tingkatkan upaya yang telah kita lakukan sebelumnya sehingga angka tersebut seminimal mungkin," kata Wakil Bupati (Wabup) Sarlandy Hutabarat SH.

Hal itu ia katakan saat mewakili Bupati Nikson Nababan dalam rapat koordinasi (rakor) bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait Kesiapan Pemkab Taput dalam pelaksanaan konvergensi percepatan penanggulangan stunting tahun 2021, di Balai Data Bappeda, Tarutung. Jumat (06/11/2020) sore.

Sebagai informasi, stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. 

Akibatnya, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Turut hadir dalam rapat itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Osmar Silalahi, Kepala Dinas Kesehatan Alexander Gultom, dan lainnya. 

Kata Sarlandy, Kabupaten Taput menjadi salah satu dari 300 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai lokasi fokus penanganan stunting pada tahun 2021.

“Untuk itu semua OPD yang terkait harus melakukan sinkronisasi program dan kegiatan yang akan berdampak terhadap percepatan dimaksud," ujar Wabup.

Untuk itu, Sarlandy meminta semua OPD yang tekait agar melakukan sinkronisasi program dan kegiatan yang akan berdampak terhadap percepatan dimaksud.

Ia menguraikan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemetaan kondisi stunting pada setiap desa, sehingga diketahui lokasi yang menjadi fokus dan skala prioritas penanganan.

"Dengan adanya pemetaan ini kita bisa tahu kecamatan dan desa mana saja yang menjadi lokasi fokus,” sambung Wabup.

Kata dia, Bupati Nikson Nababan sendiri telah bekerja keras mengatasi stunting dengan membuat dan melaksanakan program peningkatan ketahanan pangan.

Langkah itu,  kata Sarlandy, akan ditindaklanjuti, seperti penyiapan penataan lingkungan, termasuk anggaran Dana Desa yang sebaiknya digunakan untuk mendukung upaya mengatasi stunting.

"Lalu memaksimalkan peran PKK, pengaktifan kembali program taman obat keluarga (toga) di setiap desa,” kata Wabup.

Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut program keluarga berencana (KB) demi mengurangi potensi stunting.

Pemkab Taput, kata Sarlandy, juga tetap akan menyosialisasikan berbagai program dan kegiatan yang akan bersentuhan langsung dengan ibu dan anak, bahaya stunting dan cara mengatasinya.

"Dengan adanya kesadaran masyarakat itu sendiri akan mempermudah dalam upaya menekan angka stunting di daerah kita. Perlu juga diingatkan agar masyarakat tetap mengedepankan anjuran pemerintah  untuk melakukan program KB,” tegas Wabup Sarlandy Hutabarat.

Share

Ads