MUBA, GLOBALPLANET - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muba, Andi Wijaya Busro, mengatakan penerapan Eco Office bertujuan menciptakan lingkungan kantor yang bersih, sehat, dan nyaman dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian energi.
"Di dalam Eco Office ini, terdapat sejumlah hal yang harus diterapkan yakni sampah harus diselesaikan atau dikelola di masing-masing kantor, penghematan air bersih, pengelolaan limbah, penghematan listrik, penghematan atk atau kertas," ujar dia saat launching Eco Office di Aiditorium Pemkab Muba, Kamis (23/1/2020).
"Eco Office juga harus menyediakan dan mengelola ruang terbuka hijau di perkantoran, menjaga kerapihan, kebersihan dan keindahan kantor," sambung dia.
Khusus untuk sampah, terutama sampah plastik, kata Andi, terdapat dua program pengelolaan sampah yaitu pengurangan sampah yang dilakukan masyarakat secara langsung dan penanganan sampah yang dilakukan oleh pemerintah.
"Pengelolaan sampah, terutama plastik harus dilaksanakan, untuk di kantor diharuskan tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai untuk makan minum saat acara kantor dan diupayakan menggunakan tumbler untuk kebutuhan sehari-hari di kantor," jelas dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Muba, Apriyadi mengatakan, program Eco Office dinilai dapat membuat beberapa efisiensi, seperti efisien dalam penggunaan energi dan keuangan. "Kita masih terbiasa menggunakan kertas
Padahal kita bisa menghemat kertas yang berujung pada penghematan keuangan, kita bisa menghemat listrik dengan penggunaan secukupnya," terang dia.
Agar penerapan Eco Office berjalan dengan baik, sambung Apriyadi, salah satu aturan yang sebelumnya berdasarkan Surat Edaran Bupati, kedepannya akan ditingkatkan menjadi Peraturan Bupati (Perbup). Hal itu agar seluruh OPD memiliki komitmen yang tinggi dalam penerapannya.
"Kita mari sama-sama menjalankan program Eco Office. Ini bisa dilaksanakan, namun tergantung dengan niat dan komitmen, kepala OPD harus sering-sering mengingatkan para pegawai," tandas dia.
