LAHAT, GLOBALPLANET - Padahal PLTU Banjarsari sebagai salah satu penyuplai listrik Sumatera, harus terus beroperasi untuk menjamin pasokan listrik dalam upaya memerangi Covid-19. Karena itu, dua unit pembangkit di PLTU milik PT Bukit Pembangkit Innovative (PT BPI), harus mendapat perawatan rutin. Untuk melakukan perawatan, harus mendatangkan tenaga kerja ahli dari luar daerah.
"Kita akan ikuti semua instruksi Bupati Lahat," tegas EVP PLTU Banjarsari, Rahmad Qodriansyah, via seluler, Rabu (22/4/2020).
Rahmad menjelaskan, PLTU Banjarsari merupakan pembangkit eksisting (sudah beroperasi), bukan sebuah proyek yang sedang mengejar target penyelesaian. Perawatan rutin tersebut sudah terjadwal sejak lama.
"Di satu sisi kita tidak mungkin melanggar instruksi bupati, di sisi lain sebagai objek vital nasional, kita juga diminta Kementrian ESDM untuk tetap handal memasok energi listrik selama pandemi covid 19. Karena bukan hanya untuk pemenuhan suplai listrik ke masyarakat, juga pasokan listrik bagi garda terdepan penanganan virus corona saat ini," ujarnya.
PLTU Banjarsari merupakan pembangkit listrik yang memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Sumatera melalui jaringan interkoneksi transmisi SUTET 275 kV milik PLN.
"Perawatan seluruh pembangkit listrik di Sumatera itu dijadwalkan oleh PT PLN UIP3BS. Agar tidak terjadi perawatan yang dilaksanakan di satu waktu yang sama, untuk menghindari beberapa pembangkit berenti beroperasi bersamaan dalam durasi lama. Bila itu terjadi, bisa defisit daya dalam jumlah besar, dengan dampak yang dirasakan secara global di seluruh Pulau Sumatera," sampainya.
