PALEMBANG, GLOBALPLANET - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI gencar menggelorakan War On Drugs di Sumatera Selatan (Sumsel), dengan bekerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
Dengan launching program perkebunan Bersinar (bersih Narkoba) dan Desa Wisata Tematik Bersinar, yang berlangsung di Griya Agung, di Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang, Kamis (2/3/2023).
Dimana satu hari sebelumnya, BNN RI juga telah launching Kampus Bersinar (Bersih Narkoba) di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Gubernur Sumsel, Herman Deru usai acara mengatakan bahwa Narkoba harus kita jadikan musuh bersama karena pengguna
Narkoba ini bisa menjangkit ke lintas usia, lintas status sosial, lintas Profesi juga.
"Jadi masing - masing pihak kita harus memprotek, dari kepala keluarga memprotek keluarganya, ketua RT memprotek lingkungannya, seterusnya RW, Kades, Lurah, Camat, walikota, bupati, gubernur, semuanya punya tanggung jawab," ujar Herman Deru.
Sambungnya, bahwa ini tanggung jawab renteng dan konfrehensif, dan tidak ada salah satupun dari kita yang tidak bertanggung jawab untuk mencegah peredaran gelap Narkoba ini. "Jadi untuk masyarakat khususnya Sumsel jangan di coba," katanya.
Herman Deru juga menegaskan bahwa kita harus menjaga generasi emas, pemuda pemudi penerus bangsa kita untuk dua tahun kedepan yang harus dipersiapkan dari sekarang. "Jauhkan pemuda penerus bangsa dari Narkoba," tutupnya.
Sementara ditempat sama, Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose membenarkan kegiatan launching program perkebunan Bersinar (bersih Narkoba) dan Desa Wisata Tematik Bersinar.
"Sedangkan Desa Bersinar, biasanya intervensi itu akan kita lakukan. Jadi, ada program di BNN namanya Intervensi Berbasis Masyarakat. Jadi, tidak hanya dengan pemerintah tapi bagaimana kita melibatkan masyarakat," jelasnya.
Lanjutnya, masyarakat ikut berpartisipasi dengan bagaimana mereka melakukan prefention oleh masyarakat termasuk informasi untuk pemberantasan, rehabilitasi juga kita lakukan.
"Program ini akan saya paparkan di United Nation pertengahan bulan Maret 2023, bagaiman keunggulan - keunggulan program kita dari prefelensi dunia ada 5,5 persen sementara di Indonesia 1,95 persen sebelumnya 1,8 persen, karena covid kita Baim 0,15 persen itu karena banyak perubahan penggunaan Narkotika yang biasanya di tempat hiburan dia berubah kerumah - rumah kosong, dan tempat kostan," ujarnya.
Masih kata Komjen Pol Golose bahwa mudah - mudahan dengan program intervensi berbasis masyarakat ini setelah pembicaraan dengan Mendagri, juga dengan Kementerian Desa. "Tentunya yang paling utama di bantu oleh pemerintah daerah setempat yakni Pemrov Sumsel," pungkasnya