loader

4.539 Warga Kediri Ikuti Kirab Kebangsaan

Foto

KEDIRI, GLOBALPLANET - Pemerintah Kabupaten Kediri gelar Kirab Kebangsaan dalam rangka hari jadi Kabupaten Kediri ke 1912. 

Kirab Kebangsaan yang diikuti oleh 4.539 peserta pada Jumat (12/5), dimulai pukul 08.00 WIB dari Depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri finish di lapangan sekitar Monumen Simpang Lima Gumul.

Kirab Kebangsaan tersebut sangat meriah,karena melibatkan masyarakat dari usia muda hingga tua bahkan para pelajar, kegiatan tersebut banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat Kabupaten Kediri, mereka benar-benar merasa memiliki Kabupaten Kediri.

Menurut Yuli Marwanto, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Kediri, mengatakan bahwa, kirab tersebut menjadi momen menyatukan semua masyarakat terutama para pemuda untuk bersama membangkitkan semangat cinta tanah air dan nasionalisme.

"Saya berharap masyarakat Kabupaten Kediri terutama pemuda dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Kediri," Kata Yuli Marwanto.

Dalam kirab tersebut, peserta membawa bendera merah putih sepanjang 77 meter didampingi oleh anggota TNI-Polri, sedangkan para pelajar, ormas, sayap parpol, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan 17 organisasi kepemudaan, mengikuti petugas pembawa bendera hingga beberapa ratus meter diteruskan dengan pembacaan ikrar pemuda Kabupaten Kediri di lapangan sekitar Simpang Lima Gumul.

Lebih lanjut, Yuli Marwanto, memandang perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga harus disikapi dengan bijak. Menurutnya masyarakat supaya waspada dengan upaya-upaya adu domba yang memecah persatuan bangsa melalu teknologi.

Kirab Kebangsaan tersebut berlanjut pada Jumat malam dengan Tausiah Kebangsaan yang menghadirkan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf asal Gresik dan Gus Kautsar pengasuh pondok pesantren Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur.

Dalam ceramahnya, Habib Luthfi, mengingatkan tentang kirab merah putih, menurutnya jika mencintai tanah air dan menjaga harga diri serta jatidiri bangsa
Menurut Habib Luthfi, kirab bukan sekedar membawa bendera merah putih.

Lebih dari itu, kirab merah putih untuk mengingatkan semua kandungan yang ada dalam merah putih, yakni kehormatan, harga diri dan jati diri bangsa.

"Bilamana kita merasa ada kehormatan pada diri bangsa ini, harga diri dan jati diri bangsa ini pasti kita akan menghindarkan dari hal-hal sesuatu yang akan meruntuhkan kecintaan kami kepada bangsa dan tanah air ini," kata Habib Luthfi.

Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia, menurut Habib Luthfi, diperoleh dengan perjuangan yang berdarah, bukan karena hadiah. Perjuangan para pendahulu dalam menjunjung kehormatan, harga diri dan jati diri bangsa sudah sepatutnya untuk dijaga.

Share

Ads