“Tidak kalah penting juga lakukan edukasi kepada masyarakat secara persuasif dan terukur. Selain bencana alam baik kebakaran hutan dan lahan serta bencana banjir, saat ini kita juga menghadapi bencana non alam berupa pandemi COVID-19. Hal ini membuat penanggulangan antara keduanya harus tetap berjalan dengan seimbang, yang mengharuskan kita bekerja cepat, inovatif, dan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait," jelas dia.
Sementara Komandan Kodim 0402 OKI/OI Letkol INF Hendra Saputra, S.Sos. MM., M.I.POL bersama Kapolres OKI AKBP. Diliyanto, SH, MH mengatakan apel siaga yang dilaksanakan pada hari ini tidak sekedar gelar pasukan namun bentuk kesigapan berbagai elemen untuk menghadapi bencana karhutlah.
“Latihan-latihan penanggulangan harus terus digencarkan untuk kesiapan personil maupun peralatan” ungkap Dandim Hendra.
Dandim menambahkan Pemkab dan jajaran TNI/Polri telah memiliki pemetaan wilayah rawan Karhutlah sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dini pada titik-titik rawan.
“Dibeberapa perusahaan sudah memiliki warning system yang memberi sinyal tingkat kerawanan Karhutlah. Intinya kita mesti siaga meski masih turun hujan di Maret ini” tutup dia.