loader

Ketemu Pelajar SMK, Gubernur Sumsel Keluarkan Tantangan

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Hal ini disampaikan dalam sambutan pada pengukuhkan Forum Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sumatera Selatan (Fostan) di SMKN 3 Palembang, Jumat (21/2). Tahun ini semua sekolah kejuruan itu ditantang menciptakan sebuah booster signal.

"Malu kita, orang sudah punya mobil SMK, kita apa? Makanya SMK-SMK ini dengar ya kepala sekolahnya terutama, Saya tantang tahun ini harus bisa buat booster sinyal. Lihatlah kasian petani-petani di daerah bagaimana mereka mau maju kalau untuk dapat sinyal saja sulit," tegas Deru.

Mengenai biaya, gubernur meminta pihak sekolah tidak khawatir karena Ia memastikan akan mendukung sepenuhny. "Jangan takut duitnyo dak katek. Gubernur ini kagek yang biayai. Pokoknyo booster sinyal itu dibuat. Kalau tidak berhasil jugo siap-siap bae kepala sekolahnyo "Selamat malam bae kito," katanya.

Menurutnya bukan hanya dibutuhkan petani, sinyal seluler itu sangat dibutuhkan masyarakat terutama di daerah-daerah pelosok. "Bagaimana mau transaksi, mau produksi banyak dan belajar ilmu-ilmu pertanian dari  internet kalau tidak ada sinyal," tambahnya.

Menurut HD dibandingkan dengan Solo atau Purworejo, Sumsel sangatlah besar. Namun sayang selama ini kreativitas para siswanya belum ada yang menonjol. Padahal Sumsel punya potensi yang tak kalah dengan daerah lain tersebut.

"Saya lihat ada anak yang dari Purworejo itu sampai terbelalak. Dia bisa bikin alat untuk membuat telor dadar untuk bantu ibunya jualan. Idenya sepele karena kasian lihat ibunya. Tapi ini luar biasa. Nah Saya ingin siswa di Sumsel kreatif seperti itu," tuturnya.

 

Jangan Jiplak

Kalaupun ingin menciptakan suatu karya, Gubernur juga mengingatkan untuk tidak mencontek apa yang sudah dibuat oleh daerah-daerah lain sebelumnya. Ia menyarankan agar anak SMK mempelajari dulu potensi yang dimiliki Sumsel salah satunya pertanian.

"Jangan lihat orang bikin mobil lantas bikin mobil juga. Harus buat yang lain potensi kita inikan pertanian coba ciptakan alat seperti drone penabur benih. Jadi membantu petani. Sekarang orang tidak tamat SMA bisa bikin pesawat terbang. Jadi jangan hanya pegang gadget saja setiap waktu tapi gak ada produknya," jelasnya.

 

Teknologi Inovasi Pertanian

Pada kesempatan itu Ia juga mengajak anak melakukan inovasi karena hasil pertanian di Sumsel sangat termasuk buah-buahan. Seperti misalnya Duku Komering yang sudah terkenal.

"Duku Komering kita itu terkenal sekali. Tapi ada juga lemahnya kadang baru sampai pelabuhan warnanya sudab hitam. Nah yang seperti ini buatlah inovasinya biar tetap segar. Pertemuan seperti ini juga jangan hanya jadi ajang launching saja harus ada produknya dan dipantau terus," ujarnya.

 

Pengukuhan Simanis

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza Pahlevi mengatakan forum OSIS Sumatera Selatan (Fostan) ini terdiri dari seluruh SMA/SMK/MA di Sumatera Selatan.

Pengukuhan ini sekaligus launching aplikasi simanis (sistem menajemen dan informasi siswa). "Ini merupakan salah satu upaya mengembangkan bakat siswa melalui Simanis. Dengan Simanis ini kegiatan OSIS ini bisa terus terpantau dan dilihat dan dikoordinasikan oleh Disdik Sumsel," jelasnya.

Selain mengukuhkan Fostan, dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel juga berkesempatan melaunching Teaching Factory di sekolah tersebut yang terdiri dari mini market dan Bank Mini binaan Bank Sumsel Babel (BSB).

Share

Ads