PALEMBANG, GLOBALPLANET - Ustaz H Rohman Aziz, selaku Muthowif (pembimbing) sekaligus Pimpinan Perusahaan Raphita Wisata Cabang Sumsel Babel mengatakan, Madinah dan Makkah merupakan tujuan seluruh umat muslim di muka bumi untuk beribadah. Selain itu, penerbitan visa dan kedatangan jamaah umroh dari seluruh dunia merupakan devisa bagi Arab Saudi.
“Bahkan, informasi terakhir dari sana, pemberhentian sementara ini (hanya) sampai pihak kesehatan Saudi selesai pasang alat deteksi panas badan (suhu tubuh) untuk mengetahui (jika ada) yang terjangkit virus corona,” ujarnya kepada globalplanet.news.
Terkait dampak lebih jauh, Ustaz Rohman mengatakan, tidak akan terlalu berpengaruh, karena selain kebijakan tersebut dapat saja berubah dari dua minggu menjadi beberapa hari tergantung perkembangan. “Perjalanan umroh merupakan perjalanan ibadah yang terkadang memang ada cobaan. Namun yakinlah, Insya Allah yang akan berangkat tetap berangkat. Biaya visa itu kan Rp3 juta, ada ratusan dan bahkan ribuan jamaah perhari, jadi ada devisa bagi Arab Saudi,” katanya.
Arab Saudi mengeluarkan dan mengumumkan kebijakan penangguhan sementara perjalanan ibadah umroh mulai 27 Februari 2020. Penangguhan sebagai upaya pencegahan virus corona yang telah menjadi wabah secara global.