PALEMBANG, GLOBALPLANET - Namun, apakah bisa kalau tes DNA itu dipraktekan untuk tanaman kelapa sawit? Bagi Bupati Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan, DR H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, tes DNA ke tanaman sawit bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.
Dalam seminar Andalas Forum II yang digelar di Hotel Harper, Palembang, Kamis (13/2/2020), Dodi Reza Alex Noerdin mengungkapkannya saat menjadi pembicaraa dengan tema "Success Story Pelopor Program Peremajaan Sawit Rakyat di Muba dan Rencana Industri Hilir".
Kata Dodi, tes DNA yang dilakukan pihaknya dikerjasamakan dengan sejumlah para peneliti nasional, termasuk dari Institut Pertanian Bogor. "Tes DNA ini dilakukan guna memilih dan memilah benih sawit yang baik yang akan ditanam," kata Dodi.
Dengan demikian saat ditanam, ujar Dodi, tanaman sawit itu akan mampu menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang baik dan dapat dipanen dalam waktu singkat.
"Usia dua atau tiga tahun setelah tanam sawit yang melalui tes DNA menghasilkan TBS yang baik,. Ini sudah terbukti," katanya. Ia menybeutlan, ternyata tes DNA yang dilakukan pihaknya ini merupakan yang pertama kali dilakukan di dunia.
Kata Dodi, tes DNA terhadap sawit itu ditujukan untuk kepentingan petani sawit, dengan tetap bekerja sama dengan pihak lain, termasuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan kalangan industri sawit di Muba.
Dodi memastikan, seluruh proses replanting atau program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Muba menggunakan kecambah yang telah melalui proses dan tes DNA.
"Target luasan lahan PSR di Muba sekitar 150.000 hektar. Saat ini PSR sudah mencapai 40.000 hektar," tegas Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin