JAKARTA, GLOBALPLANET - "160 orang dari kalangan industri, importir, distributor, dan para manajer pemasaran minyak berbahan baku sawit di Pakistan, khususnya Karachi menghadiri seminar," kata Iwan dalam keterangan tertulis KBRI Islamabad, Pakistan, dikutip dari Detik, Minggu (16/2/2020).
Seminar bertajuk 'Health, Nutritional Benefits, and Potential Profitability of Palm Oil' ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peserta dan dapat menjaga keberlangsungan perdagangan sawit.
"Karachi merupakan kota bisnis dengan penduduk terbesar di Pakistan (16 juta jiwa), memiliki pelabuhan laut tersibuk, banyak berdiri area industri, termasuk pabrik olahan dan distribusi minyak sawit Indonesia, sebut Iwan.
Seminar itu berlangsung Sabtu (15/2/2020) di Hotel Marriott Karachi, 15 Februari 2020. Iwan kemudian juga membahas soal manfataan sawit bagi kesehatan.
"Dari aspek efesiensi, 0,26 hektar kelapa sawit mampu menghasilkan 1 ton minyak nabati, lebih besar dibandingkan dengan kedelai yang memerlukan 2 hektar untuk menghasilkan 1 ton," jelas Iwan.
"Selain itu, secara fleksibilitas dalam menghasilan produk turunan, dari sawit dapat dibuat lebih dari 754 bahan dasar untuk pangan atau produk, di samping juga kaya akan antioksidan, vitamin A dan E," sambung dia.
Iwan kemudian menyampaikan minyak sawit telah berkontribusi penting dalam perekonomian Indonesia dan Pakistan. Bagi Indonesia, sawit merupakan salah satu komoditas ekspor andalan dan bagi Pakistan merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi pertumbuhan industri makanan.
"Beberapa informasi menarik disampaikan narasumber antara lain bahwa sektor industri turunann sawit di Pakistan telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 58.000 orang dan berkontribusi terhadap penerimaan pajak nasional terbesar ketiga PKR Rp101 miliar," tutut Iwan.