JAKARTA, GLOBALPLANET - Sebagai informasi, katalis merupakan bahan yang dapat mempercepat dan mengarahkan reaksi kimia. Bahan ini merupakan kunci teknologi proses, termasuk pada pemrosesan bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pabrik itu akan dikelola oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Pertamina (Persero), dan PT Pupuk Kujang. Ketiga pihak itu akan membangun perusahaan patungan (joint venture) untuk mengelola pabrik katalis.
"Katalis yang mau bikin bahan bakar minyak (BBM) dari sawit nanti kerja sama dan ditandatangani minggu pertama Maret 2020," ucap Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (27/2/2020).
Arifin bilang pabrik itu dibangun dengan modal Rp150 miliar. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai sumber pembiayaan tersebut.
Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Teknologi Industri ITB Subagjo menyatakan pendirian pabrik merupakan bagian dari pembangunan industri katalis di Indonesia. Saat ini, dalam skala industri, seluruh kebutuhan katalis di Indonesia harus diimpor dengan nilai mencapai US$500 juta per tahun.
Pabrik itu akan dibangun di kawasan industri Cikampek, Jawa Barat dengan kapasitas produksi mencapai 3 ton per hari. Menurut Subagjo, pabrik itu semula ditargetkan ground breaking pada pada 17 Agustus 2019.
"Sekarang sudah pada tahap penyusunan DED (Detail Engineering Design) pabrik," katanya pada pertengahan tahun lalu.
Dengan pabrik katalis, Subagjo mengklaim Indonesia bisa mandiri dalam bidang teknologi proses dan menciptakan ketahanan energi. Salah satunya melalui pengembangan energi terbarukan melalui minyak kelapa sawit.