loader

Pemerintah Diminta Percepat Biodiesel ke B-50

Foto

MEDAN, GLOBALPLANET - "Petani sawit merasakan betul dampak dari penyebaran virus Corona ke industri sawit nasional. Sebab, penyebaran virus Corona ini ternyata dialami oleh negara-negara yang menjadi tujuan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia," ujar Ketua Umum Aspekpir, Setiyono, kepada media, Senin (15/3/2020).

Ia mencontohkan China yang menjadi salah satu tujuan ekspor CPO Ibdonesia. "Sekarang terpaksa menghentikan pembelian CPO kita karena fokus pada pembasmian virus Korona," ujar Setiyono.

Kata pria asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang ikut program transmigrasi pemerintah ke Kabupaten Siak, Riau, tahun 1989 ini, jika negara tujuan ekspor menunda atau menghentikan pembelian, maka stok CPO domestik Indonesia akan meningkat.

Akibatnya, maka harga TBS akan terpukul, termasuk TBS milik petani. Untuk itu ia berharap pemerintah bisa mencari pasar ekspor yang baru sehingga tetap mampu memperkuat industri sawit nasional.

Selian itu, yang paling ampuh, kata Setiyono, adalah dengan memperkuat penyerapan CPO di pasar dalam negeri, terutama dengan program biodiesel. "Sekarang kan lagi dikembangkan B30. Maunya dipercepat menjadi B50," ujar Setiyono.

Kemuidan, kata dia, selain itu pemerintah juga didorong untuk mendorong industri lain agar mampu mempercepat penyerapan program biodiesel yang semakin masif diproduksi dan didistribusikan.

"Dipercepat peningkatan B30 ke B50, kemudian, diperbanyak penyerapan biodiesel, terutama ke bidang otomotif agar biodiesel cepat dan banyak terjual, sehingga dengan demikian ini berimbas pada banyaknya penyerapan CPO perusahaan dan TBS petani sawit," tegas Setiyono.

Share

Ads