loader

Akibat Corona, Harga CPO Flat Saja

Foto

JAKARTA, GLOBALPLANET - Sepanjang minggu ini, harga CPO di bursa Malaysia naik tipis 0,17% secara point-to-point. Harga komoditas ini sebenarnya cenderung turun, tetapi kenaikan 3,25% pada Jumat mampu mendongrak harga secara mingguan.

Meski begitu, harga CPO masih anjlok secara year-to-date. Sejak akhir tahun lalu, harga CPO jatuh 25,03%.

Koreksi harga CPO disebabkan oleh perkiraan penurunan permintaan akibat penyebaran virus corona. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pada Minggu (22/3/2020) pukul 09:13 WIB, jumlah pasien corona di seluruh dunia mencapai 306.395. Korban jiwa terus bertambah menjadi 13.031 orang.

Tiga negara konsumen terbesar CPO adalah Indonesia, India, dan China. Pada 2019, konsumsi CPO domestik di Indonesia, India, dan China adlaah 14,27 juta ton, 10,03 juta ton, dan 7,22 juta ton.

Sayangnya, perekonomian di tiga negara itu melambat gara-gara virus corona yang menyerang sektor pariwisata, manufaktur, sampai keuangan. Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 dari 5-5,5% menjadi 4,2-4,6%. Bahkan pemerintah punya skenario terburuk ekonomi Indonesia stagnan alias tidak tumbuh.

Kenaikan Harga Akhir Pekan Tak Cerminkan Fundamental

Sementara Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi China tahun ini adalah 5,6%. Proyeksi sejumlah lembaga keuangan lebih pesimistis lagi, misalnya Fitch (5,2%) atau Commonweatlh Bank of Australia (4,2%). Angka-angka ini akan membuat pertumbuhan ekonomi China berada di posisi terendah sejak 1990.

Kondisi di India tidak lebih baik. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Bollywood tahun ini adalah 4,8%. Sementara Proyeksi S&P dan Moody's masing-masing 5,2% dan 5,4%. Kalau ramalan IMF yang terbukti, maka akan menjadi laju pertumbuhan ekonomi terlemah sejak 2009.

Perlambatan ekonomi berarti permintaan akan berkurang. Ekspektasi penurunan permintaan membuat harga CPO bergerak turun.

Namun pada akhir pekan, harga CPO berhasil naik lebih dari 3%. Apa penyebabnya?

Sepertinya harga CPO naik mengikuti hijaunya pasar keuangan. Akhir pekan ini, risk appetite investor muncul untuk berburu aset-aset murah di pasar keuangan Asia yang sudah terkoreksi sangat dalam.

Misalnya di pasar saham, indeks saham utama Asia tidak ada yang terkoreksi. Semua naik, bahkan dengan laju signifikan.

"Kenaikan harga CPO lebih didorong gelombang lonjakan di pasar keuangan, misalnya ekuitas. Tidak ada dorongan dari sisi fundamental," tegas Sathia Varqa, pendiri lembaga think-tank Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, seperti diberitakan Reuters. 

Share

Ads