PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kabar tersebut dikemukakan Kepala BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo, usai menghadiri penyerahan bantuan APD untuk penanggulangan Covid, di Auditorium Bina Praja, Selasa (12/5) siang.
Menurut Hari Widodo, sesuai yang dilaporkannya ke Gubernur Sumsel H. Herman Deru, pertumbuhan ekonomi Sumsel menjadi yang tertinggi di regional Sumatera saat ini. Catatan tersebut menurut Hari, sesuai prediksi pihaknya bahwa ekonomi Sumsel tumbuh 4,98%.
Dijelaskan Hari pada triwulan IV 2019 lalu pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 5,69% dan keseluruhan tahun 2019 pertumbuhan ekonomi 5,71%. Kemudian pada awal 2020 itu tumbuh 4,98% artinya terjadi penurunan meskipun penurunannya belum begitu tajam.
“Karena apa? dampak Covid baru terasa di bulan Maret sehingga masih ada bulan Januari dan Februari. Nah inilah mengapa kemudian pertumbuhan ekonomi di triwualan 1 ini relatif tinggi untuk Sumsel. Ada perlambatan pertumbuhan sedikit tapi kalau kita bandingkan dengan provinsi lain kita masih termasuk yang tertinggi,” jelas Hari.
Pertumbuhan ekonomi Sumsel menjadi yang tertinggi karena pertumbuhan ekonomi regional Sumatera sebesar 3,25% sementara untuk nasional 2,97%. Dengan catatan pertumbuhan itu menjadikan Sumsel pertumbuhan ekonomi Sumsel tertinggi di regional Sumatera dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Jika dilihat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi dari sisi lapangan usahanya untuk triwulan I 2020 berasal dari industri pengolahan, selain itu disusul industri pertambangan dan penggalian baru kemudian pertanian dan kehutanan serta perikanan. Hal ini kata Hari, berkebalikan dengan kontributor utama pertumbuhan ekonomi sampai triwulan IV 2019 biasanya yang menempati urutan pertama adalah pertambangan dan penggalian.
“Kali ini agak bertukar tempat yang pertama adalah pengolahan kedua pertambangan dan penggalian, itu dari sisi sumber lapangan usaha,” jelasnya.
Sementara itu jika bicara dari sisi pengeluaran, ada sisi konsumsi rumah tangga investasi dan ada ekspor ada impor serta konsumsi pemerintah. Dimana konsumsi rumah tangga masih menduduki peringkat pertama sekitar 60% dari PDRB yang dibentuk dari konsumsi rumah tangga. Oleh karena itu penting saat ini mempertahankan konsumsi rumah tangga di Sumsel meskipun dalam kondisi seperti di tengah wabah Covid.
“Salah satu kebijakan yang menurut saya sudah tepat dilakukan Pemprov Sumsel yang meliputi kab/kota mengeluarkan kebijakan stimulus fiskal yaitu perkuat jaring pengaman sosial. Nah mengapa demikian karena jaring pengaman sosial ini akan berfungsi utk mempertahankan konsumsi di level masyarakat yang terdampak Covid. Misalnya pekerja informal tidak bisa jualan atau buka lapangan usaha, atau mereka yang dirumahkan atau PHK. Nah jaringan pengaman sosial ini penting agar mereka tetap melakukan konsumsi dalam bentuk bantuan sosial pangan atau lainnya pada masyaakat,” jelasnya.
Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengatakan bahwa ini adalah prestasi sangat membanggakan bukan hanya untuk dirinya sebagai kepala daerah tapi juga masyarakat Sumsel.
“Alhamdulillah kita berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera. Artinya kerja keras kita semua dihargai. Apalagi saat ini dalam masa pandemi Covid, makanya selalu saya tekankan kita tidak boleh panik menghadapi pandemi ini. Tapi kita juga tidak boleh lengah, dan kita berhasil membuktikan itu menjadi yang terbaik di Sumatera,” tutupnya.