LAHAT, GLOBALPLANET - Meski warga sudah keliling, tak menemukan elpiji khusus warga miskin itu. Kelangkaan gas bersubsidi ini sudah berlangsung sepekan terakhir. "Biasanya hampir setiap warung ada. Sekarang hanya warung tertentu saja," ujar Arif warga Kelurahan Kota Baru, Kota Lahat.
Warga pun harus keliling untuk mencari warung manisan yang masih memiliki stok elpiji ini. Harga pun berada di angka Rp 24 ribu hingga 26 ribu.
Yudiansyah, pedagang gas elpiji di Kelurahan Pasar Lama, Kota Lahat mengaku, kelangkaan elpiji tiga kilogram memang kosong sejak dari pangkalan. "Memang dari pangkalan lagi kosong. Terakhir saya dapat 10 tabung, dua hari langsung habis," ujar Yudiansyah.
Walau sudah jadi pembicara warga, Dinas Perdagangan Kabupaten Lahat mengklaim belum mendapat keluhan. Meski demikian, Dinas Perdagangan akan segera memastikan ke Hiswana Migas dan Pertamina.
"Belum ada laporan. Mungkin (kosong) di beberapa wilayah saja," kata Fikriansyah, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lahat.