loader

Dua Bulan Sumsel Deflasi, Ini Saran BPS

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, untuk Kota Palembang tercatat mengalami deflasi pada bulan Agustus 2020 sebesar 0,35 persen akibat turunnya daya beli masyarakat.

Dari pemantauan terhadap 386 komoditas, 70 diantaranya mengalami kenaikan harga sementara 68 komoditas mengalami penurunan harga. "Komoditas dominan yang menyebabkan terjadinya deflasi pada bulan Agustus 2020 di Kota Palembang secara berurutan yaitu, daging ayam ras (perubahan harga -11,07 persen), bawang merah (-24,12 persen), ikan mujair (-4,94 persen), dan jeruk (-5,62 persen)," kata Endang dalam paparannya mengenai inflasi/Deflasi Sumsel via YouTube, Selasa (1/9/2020).

Dia melanjutkan, berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Palembang, pada bulan Agustus 2020 mengalami deflasi sebesar 0,35 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) 103,58 pada bulan Agustus 2020 dibandingkan periode sebelumnya bulan Juli 2020, yaitu 103,94.

Sehingga Inflasi Kumulatif sampai bulan Agustus (Tahun Kalender 2020), menjadi sebesar 0,49 persen. Sementara Inflasi Tahunan “Year on Year” (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 0,72 persen.

"Penyumbang Inflasi Sumsel berdasarkan perhitungan IHK Palembang dan Lubuklinggau ada emas perhiasan, tahu mentah, minyak goreng, dan buah naga, dan masih ada lagi," bebernya.

Karena dalam dua bulan terakhir Sumsel mengalami deflasi berturut-turut, ia menyarankan hal yang bisa dilakukan Pemda dalam jangka pendek adalah mencairkan anggaran untuk memberikan stimulus/bantuan kepada masyarakat.

"Dari paparan terakhir kami mengenai pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi yang cukup dalam. Sehingga, bantuan sosial jika sudah dicairkan dengan baik, maka bisa digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya," pungkas Endang.

BPS

Share

Ads