MEDAN, GLOBALPLANET.news - "Nomor SID tersebut tertera pada kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang kini berbentuk digital," ujar Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumut, Muhamad Pintor Nasution, kepada sejumlah wartawan melalui aplikasi WhatsApp (WA), Jumat (4/9/2020).
Ia lalu mencontohkan seperti ketika membuka rekening di bank, SID akan diterima investor setelah membuka rekening di Perusahaan Efek, Bank Kustodian atau Agen Penjual reksa dana. "Sedangkan kartu AKSes digital dapat dilihat melalui AKSes KSEI (https://akses.ksei.co.id atau melalui aplikasi AKSes mobile)," ujar Pintor.
Kata dia, manfaat AKSes KSEI hampir sama dengan kegunaan internet banking. Bedanya, AKSes KSEI tidak bisa untuk menarik dana atau mentransfer dana. Persamaannya, sama-sama digunakan untuk mengecek saldo Efek untuk AKSes KSEI, dan saldo rekening pada internet banking.
Lalu, sambung Pintor, AKSes KSEI bisa digunakan pula untuk mengecek mutasi Efek atau perpindahan Efek milik investor yang tercatat dan disimpan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Jadi, kata dia, kepemilikan investor atas saham, obligasi, reksa dana serta instrumen lain di pasar modal yang disebut Efek, tidak berwujud secara fisik, melainkan dalam bentuk data digital yang tercatat di KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di Pasar Modal Indonesia.
"Karena itu, segera setelah investor melakukan registrasi dan login ke AKSes KSEI, investor dapat memantau portofolio dan mutasi Efek masing-masing," ujarnya.
Pintor menambahkan, meskipun investor menjadi nasabah di lebih dari satu Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, investor cukup memiliki satu SID. Kata dia, seluruh kepemilikan Efek yang diperjualbelikan melalui perantaraan sejumlah Perusahaan Efek dan Bank Kustodian, tercatat dan terkonsolidasi di dalam satu SID.
Ia menyarankan investor agar melakukan pemantauan berkala atas kepemilikan Efek mereka melalui AKSes KSEI. Ia merinci, informasi yang dapat diperoleh melalui AKSes KSEI adalah informasi saldo Efek, mutasi Efek, data transaksi, data netting hak/kewajiban transaksi.
"AKSes KSEI juga digunakan untuk melihat saldo dana dan melihat mutasi," ujar Pintor. Nah, jika efek milik investor tersimpan di KSEI, dana milik investor tersimpan di Rekening Dana Nasabah (RDN). Rekening Dana Nasabah adalah rekening atas nama nasabah yang disimpan di Bank Administrator RDN yang terpisah dari rekening Perusahaan Efek atau Bank Kustodian," kata Pintor.
Di masa lalu, ungkap Pintor, dana milik nasabah tersimpan di rekening Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, sehingga jika terjadi sesuatu terhadap Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, misalnya ada wanprestasi, dana nasabah bisa tercampur dengan dana milik Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang menimbulkan risiko hilangnya dana milik nasabah.
Setelah penerapan mekanisme RDN, Pinotr mengatakan, apabila terjadi sesuatu pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, dana nasabah tetap aman. Pintor menyebutkan saat ini terdapat 16 Bank Administrator RDN yang bekerjasama dengan KSEI yang terdiri dari Bank Umum, 3 Bank Syariah, dan 1 Bank Pembangunan Daerah.
"Jadi, memanfaatkan AKSes KSEI bagi investor akan memiliki banyak keuntungan. Investor dapat mengakses secara real time data kepemilikan Efek dan seluruh informasi tentang mutasi Efek yang dimilikinya hingga 90 hari terakhir," ucap Pintor.
Melalui AKSes KSEI, kata Pintor, investor juga akan dimudahkan dalam melakukan konsolidasi portofolio lain yang telah tersebar di beberapa Perusahaan Efek, Bank Kustodian atau Agen Penjual reksa dana. "Investor juga dapat memperoleh Laporan Konfirmasi Transaksi reksa dana dan Laporan Bulanan reksa dana melalui AKSes KSEI," kata dia.
Selain itu dengan memanfaatkan AKSes KSEI, dapat menumbuhkan kepercayaan dan rasa aman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal karena investor dapat memonitor langsung portofolio investasi ke lembaga yang secara resmi berperan sebagai LPP.
Artinya, apabila terjadi perbedaan data pada AKSes KSEI dan account statement yang disampaikan Perusahaan Efek, Bank Kustodian atau Agen Penjual Reksa Dana, maka data yang digunakan sebagai acuan adalah data yang terdapat pada AKSes KSEI. Investor juga bisa mendapatkan banyak tambahan informasi mengenai data dan edukasi pasar modal.