LAHAT, GLOBALPLANET - Sektor Migas menjadi salah satu tulang punggung dalam kehidupan karena memiliki pengaruh diberbagai sisi. Untuk itu, Medco E&P yang merupakan anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) tetap bekerja sesuai arahan Pemerintah dengan menjunjung tinggi protokol kesehatan.
General Manager South Sumatera Region Medco E&P, Muhammad Zulkifli mengatakan, pandemi COVID-19 banyak merubah pola hidup, hingga pola kerja. Tapi satu hal yang tidak akan mungkin bisa dihindari, yaitu ketahanan energi nasional.
Medco E&P yang merupakan perusahaan eksplorasi dan produksi bergerak dibidang hulu Migas, perusahaan swasta nasional yang berkomitmen sejak 1980 berkewajiban menyediakan energi untuk masyarakat, diberikan amanah oleh negara, dalam hal ini SKK Migas untuk memastikan ketersedian energi tetap ada. Mengingat industri tidak akan bisa berkembang apabila energi terganggu.
"Kenaikan kasus-kasus pandemi, ditambah lagi sempat kita mengalami harga minyak turun sangat drastis, tentu sangat menggangu operasi dilapangan, tetapi itu tidak mengurangi semangat kita untuk bekerja dengan protokol kesehatan ketat. Pengurangan aktivitas, kita pastikan teman-teman bekerja dilapangan fit, menjaga jangan sampai COVID-19 menggangu. Jadi kami punya prinsip, kegiatan jalan bekerja tetap aman," katanya.
Bukan hanya saat bekerja, sambung dia, sebelum bekerja ada karantina, untuk memastikan semua mengikuti protokol kesehatan. Pengawasan pula dilakukan saat beraktivitas di rumah denga tujuan untuk memastikan operasi tidak terganggu.
"Komitmen perusahaan dalam hal ini, tetap tidak mengendur, menjaga produksi itu adalah hal utama. Kita terus memperkuat komitmen, karena masyarakat pada masa pandemi inilah benar-benar dalam kondisi yang perlu perhatian," jelas dia.
Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera Selatan, Adianto Agus Handoyo, mengatakan, SKK Migas bersama kontraktor-kontraktor bekerjasama dengan komitmen untuk menjaga produksi nasional dan jangka panjang.
"Bagaimanapun juga energi, Migas khususnya mungkin tidak terlalu besar dari sisi kontribusi terhadap pencapaian APBN, yang hanya sekitar 17 persen. Namun, energi ini dapat membawa multiplier effect," ungkapnya.
Di Pandemi COVID-19 Medco E&P yang bekerja di Indonesia mulai lapangan Migas di Aceh sampai ke Sulawesi, memiliki 13 lapangan yang dikelola oleh Medco E&P, baik dikelola sendiri maupun yang dikelola bersama rekan kontraktor migas lainnya, tidak tutup mata terhadap masyarakat. Melainkan, Medco E&P berkontribusi, sehingga dapat membantu masyarakat bertahan, mulai dari kepanikan diawal sampai pada masa transisi yang sedang berlangsung saat ini.
Salurkan CSR, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Officer of Community Enhancement SSR, Robby Wijaya menjelaskan, keberadaan perusahaan Migas menjadi harapan masyarakat disekitarnya. Itulah, Medco E&P berinvestasi dalam peningkatan mata pencarian masyarakat dan lingkungan untuk jangka panjang, demi memastikan secara aktif mendukung dan berkontribusi pada pembangunan positif masyarakat lokal.
"Pembangunan masyarakat ini disesuaikan dengan kearifan lokal, SDA, SDM , integratif dengan pemerintah dengan instansi lain dan terlaksana secara sistemik. Perusahaan sudah mendesain sesuai dengan kebutuhan opererasi, dimana, kami menyiapkan satu departemen khusus untuk memastikan keberadaan perusahaan membawa manfaat bagi masyarakat disekitar perushaaan," bebernya.
Beberapa contoh program Medco E&P yang telah berjalan, antara lain Budidaya Jamur Merang dan Budidaya Madu Hutan dan Kelulut. Budidaya Jamur sejak 2017, dikembangkan melihat banyaknya kebun sawit dan melimpahnya tandan kosong sawit serta banykanya permintaan jamur. Ini membuat perusahaan dan masyarakat bekerjasama berusaha budidaya jamur.
Salah satu contoh yakni di Desa Lais Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin, disana telah mampu memproduksi 200 kilogram per bulan dengan pendapatan sekitar Rp 4 juta. Lalu, mengembangkan produksi madu hutan, beranjak dari banyak sekali terjadi penebangan hutan secara liar dan orang membuka lahan kebun dengan cara membakar, jadi timbulah untuk kembangkan budidaya tersebut, sehingga rekan-rekan dilapangan dapat mendapatkan keuntungan karena nilai jual tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan.
"Itulah perlunya sinergi dengan perusahaan disekitar agar kita membangun kerjasama antara masyarakat, desa dan perusahaan sawit," tukasnya.
Kemudian, mayoritas masyarakat di wilayah Medco E&P adalah petani karet. Karena itu, ada program budidaya karet organik, program tersebut mampu meningkatkan 40 persen produksi karet petani-petani. Bahkan, saat ini sudah berlangsung di 15 desa, melibatkan 265 petani serta 312 hektar perkebunan yang dikelola menggunakan budidaya karet organik.
"Budidaya ini juga dikembangkan dan bekerjasama dengan pemerintah melalui program inovasi desa tepat guna. Kami melaksanakan pelatihan dan pengembangan usaha asap cair pembeku getah karet, asap cair ini hasil destilasi dari Pembakaran batok kelapa. Kalau dulu kita dengar orang-orang pakai cuka parah, nah itu berbahaya dan berisiko untuk petaninya sendiri, dengan asap cair mereka (petani) aman dan lingkungan jadi lebih baik," jelas dia.
Tidak sampai disitu, Medco E&P juga membangun komunitas lain, selain para petani disekitar wilayah. Sudah ada 4 institusi baru dan 20 orang pendamping lokal yang direkrut sebagai mitra perusahaan dalam penyebaran program pembedayaan. Sejak tahun 2018 sudah 80 persen fasilitator pemberdayaan perushaaan berasal dari masyarakat sekitar.
"Kami juga bekerjasama dengan lembaga non propit untuk meningkatkan pendidikan masyarakat. Contohnya, di Kabupaten PALI, bersama LSM Tujuh Pilar memberdayakan literasi membaca. Di Musi Banyuasin dengan guru TK membuat rumah literasi, disana anak diajarkan membaca dan mendengarkan dongeng diwaktu senggang, kemudian di Kota Palembang bekerjasama HIMASOS Unsri mensupport mahasiswa- mahasiswa yang memiliki minat untuk meningkatkan minat membaca di Kota Palembang," ujarnya.
Infrastruktur juga tidak luput dari perhatian Medco E&P. Seperti pembangunan jalan di Kabupaten PALI, perbaikan jalan-jalan, jembatan, rumah ibadah, fasilitas umum dan lainnya tetap lakukan, karena Medco E&P mensupport penuh kegiatan masyarakat disekitar dengan mengandeng pemerintah desa hingga kabupaten/kota.
Di awal Pandemi COVID-19, Medco E&P langsung bergerak cepat, memfokuskan untuk membantu kebutuhan alat medis dan kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 di desa-desa, serta untuk kelompok rentan yang sangat tertekan karena pandemi ini. Focus Meddo EP untuk menbantu makanan pokok, ada 1.820 paket makanan pokok, 4.200 masker medis, 6.550 dari kain, 10.900 sarung tangan medis, 475 liter handsanitizer dan 45 unit fasilitas cuci tangan.
"Kami juga mengedukasi kesehatan bagi masyarakat dan petugas medis yang ada di desa. Selain membantu alat-alat medis, juga melakukan sosialisasi melalui pemasangan poster, baliho, diharapkan masyarakat bisa paham bahaya dan dapat mencegah penyebaran Covid-19," sampainya.
Masa Pandemi COVID-19, Medco E&P turut berperan pada ekonomi dan ketahana pangan dengan memberdayakan 15 kelompok penjahit, dan sudah berkontribusi sebanyak 4.093 Pcs masker kain dan dibagikan kepada masyarakat disekitar wilayah operasi. Kemudian, memastikan ketahanan pangan masyarakat dengan tetap menbantu masyarakat dibidang pertanian, perikanan, sayuran serta obat-obatan herbal.
Seperti, membantu bibit padi, membantu bibit dan kolam ikan dan dalam mengajarkannya, kami membuat mereka harus ikut protokol kesehatan, mejaga jarak, pakai masker. Kemudian lagi, juga peduli kaum rentan yang sangat terfocus, karena mereka sangat terdesak ditengah kondisi ini dan membagikan sembako untuk masyarakat dan suku anak dalam.
"Bukan hanya perusahaan, tapi sampai kepekerja pekerja Medco E&P juga bersama sama membantu kelompok rentan dengan menyisihkan penghasilan," tutupnya.