PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Program Pertamina Langit Biru, merupakan sebuah bentuk dukungan program Pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas udara bersih dengan mengurangi emisi gas buang melalui edukasi, mengajak masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan berkualitas, melalui edukasi dan memberikan pengalaman baru penggunaan Pertalite dengan harga diskon pada konsumen Premium segmen tertentu.
Pada Tahap II PLB ini, Pertalite ber harga khusus dihargai Rp 6.850,- atau diskon sebesar Rp 1.000,- dari harga Pertalite normal.
Pjs. Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR II Sumbagsel, Ujang Supriadi mengatakan, pada PLB tahap I terdapat peningkatan konsumsi BBM Pertalite yaitu dari rata-rata 461 KL/hari menjadi 518 KL/hari. Sementara untuk Premium turun dari 134 KL/hari menjadi 36 KL/hari.
"Sama seperti PLB Tahap I, sasaran PLB Tahap II ini diperuntukan bagi kendaraan roda dua, roda tiga dan kendaraan umum plat kuning", tambah Ujang.
Pertamina menyasar kendaraan umum yang digunakan publik agar menggunakan BBM ramah lingkungan, dan mendukung performa mesin kendaraan umum agar tetap prima sehingga masyarakat nyaman menggunakan kendaraan umum dan pemilik kendaraan dapat mengalami penurunan biaya perawatan mesin kendaraannya.
Sementara untuk kendaraan lain diluar ketentuan diatas, jika akan membeli Pertalite, tetap disediakan dengan harga normal yaitu sebesar Rp 7.850,-.
10 SPBU di Kota Palembang yang menjual Pertalite dengan harga khusus antara lain : SPBU 23.301.29, SPBU 23.301.34, SPBU 24.301.05, SPBU 24.301.08, SPBU 24.301.09, SPBU 24.301.15, SPBU 24.301.16, SPBU 24.301.111, SPBU 24.302.20, dan SPBU 24.301.147.
"Untuk kendaraan Roda 4 Plat Hitam terdapat promo rutin, saat ini yang masih berlaku promo potongan Rp 250/liter untuk pembelian Pertamax dengan menggunakan aplikasi MyPertamina.
Konsumsi Premium(Ron 88) secara keseluruhan terus mengalami penurunan dan banyak beralih ke BBM berkualitas Pertaseries (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo). Menurut catatan, hanya terdapat 7 negara di dunia yang saat ini masih tersedia bahan bakar dengan Ron 88 antara lain : Mesir, Ukraina, Sri Langka, Kolombo, Bangladesh, Mongolia dan Indonesia.