PALI, GLOBALPLANET - Kesuksesan pemboran ini dinilai sangat luar biasa mengingat target awal produksi pemboran adalah 150 BOPD atau sukses 501% dari target awal. Meskipun, sayangnya target gas tidak tercapai mengingat target awal 2.5 MMSCFD yang diperoleh hanya 0.4 MMSCFD. Namun, secara equivalen target awal 565 BOEPD terlampaui karena realisasinya ternyata mencapai 819 BOEPD atau 145% dari target.
Astri Pujianto, Asset 2 General Manager menjelaskan, program pemboran yang menggunakan Rig PDSI D1500-E/53 1500HP itu sejatinya dilaksanakan dengan target 52 Hari Kalender dapat diselesaikan hanya dalam 48 Hari Kalender saja, sehingga efesiensi biaya dan waktu dapat signifikan.
“Memang perlu penyesuaian mengingat adanya protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang sangat ketat sehingga ada screening kesehatan berkala yang dilakukan tentu membatasi beberapa aktifitas namun Alhamdulillah kegiatan dapat dilaksanakan bahkan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan,” ujar dia.
Pujianto, dr. Nirwan Abidin selaku medical supervisor mengatakan bahwa penyesuaian protokol terjadi pada crew change dan operasi personil saat di lapangan.
“Tentunya ada perbedaan saat melakukan operasional pemboran di waktu normal dengan di masa pandemi seperti screening medical test saat para engineer dan operator memasuki lokasi, semua personil tanpa terkecuali harus melalukan karantina selama 4 hari dan selanjutnya melaksanakan PCR test, begitu didapat hasilnya negative dan dinyatakan fit utk ke lokasi barulah personil bersangkutan diperbolehkan memasuki lokasi kerja, namun sebaliknya apabila hasil positif dan tidak fit personil yang bersangkutan tidak diperkenankan memasuki lokasi atau bekerja” ujar dr Nirwan.
Meskipun kegiatan pemboran dilakukan dengan penyesuaian protokol kesehatan selama Pandemi Covid-19, kegiatan pemboran dapat dilaksanakan dengan aman, lancar dan selamat. Kegiatan pemboran sumur sukes dilakukan setelah komplesi pemboran pada Lapisan K1 Formasi Talang Akar (TAF) yang belum pernah diproduksikan di sumur-sumur sekitarnya.
Adapun pemboran pada Blok Barat Struktur Benuang terakhir dilakukan pada tahun 1986, sehingga keberhasilan ini tentunya menjadi potensi baru dan membuka peluang peningkatan produksi di Field Adera.
Asset 2 Exploitation Senior Manager Adang Sukmatiawan menyampaikan keberhasilan pemboran di BNG-A1 di awal tahun 2021 ini menambah semangat Tim EPT di Asset 2 untuk mencari reservoir atau cadangan minyak baru yang belum pernah diproduksikan dan melakukan evaluasi potensi subsurface interfield serta bekerja sama dengan tim Drilling and Work Over untuk memitigasi potensi resiko drilling hazard mungkin ditemui.