PALEMBANG, GLOBALPLANET - GM PT Pelindo II (Persero) Cabang Palembang, Silo Santoso mengatakan, PT Pelindo berencana akan menarik investor guna pengembangan pabrik kopi di Pelabuhan Sungai Lais yang dinilai memungkinkan dalam pengembangan pabrik itu sendiri.
"Peran Pelindo sebagai pengelola pelabuhan yaitu memfasilitasi terkait lahan tanah untuk lokasi pabrik yang akan kita kembangkan di Pelabuhan Sungai Lais, karena memang di situ masih memungkinkan untuk pengembangan pabrik," kata Silo Santoso usai Audiensi bersama Wali Kota Palembang, Harnojoyo, Kamis (21/1/2021).
Silo menerangkan, bahwa hal tersebut merupakan suatu rencana dalam membangkitkan kembali produksi dan eskpor kopi Sumatera Selatan. Sebab komoditas ini selalu berjalan ke luar tidak melalui pelabuhan yang ada di Sumsel.
"Sehingga nantinya kopi Sumatera Selatan ini bisa memberikan kesejahteraan maksimal bagi masyarakat Sumatera Selatan, dari segi lapangan pekerjaan, jarak tempuh yang dekat, serta dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada umumnya," katanya.
Saat ini pihaknya sedang menarik investor guna pembangunan pabrik kopi itu sendiri. Pengemasan kopi akan dilakukan di pabrik yang akan dibangun Pelindo sedangkan ekspor tetal dilakukan melalui Pelabuhan Boom Baru.
Keunggulannya di Sungai Lais ini karena memiliki jarak yang dekat dan ongkosnya akan lebih murah.
"Kopi jika mau diekspor akan dibawa ke Boom Baru, karena ini kita sejalankan dengan program pemerintah daerah yang sudah memiliki program pengembangan jalur Lingkar Selatan. Dan itu akan melewati Pelabuhan Sungai Lais," lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Palembang, H Harnojoyo nampak menyambut baik atas apa yang akan dilakukan oleh PT Pelindo. "Kami bersyukur, lahan seluas 135 hektar yang belum produktif kini akan dibuat produktif sehubungan akan dibuatnya Jalan Lingkar Timur," ungkap Harnojoyo.
Wali Kota Palembang dua periode tersebut juga menyayangkan, dengan memiliki total luas lahan kurang lebih 2.400 hektar, ekspor kopi yang berasal dari Sumatera Selatan hingga saat ini masih dilakukan melalui provinsi lainnya.
"Kopi kita ini tidak diekspor melalui Palembang tetapi melalui Lampung, jadi sangat disayangkan. Di tengah pandemi justru Pelabuhan Boom Baru ini kapasitasnya meningkat, tetapi kenapa kopi yang menjadi sumber daya alam kita kok larinya bukan dari Palembang," ungkap Harnojoyo.