loader

Diplomasi Sawit Bisa Menjadi Role Model

Foto

MEDAN, GLOBALPLANET. - “Karena itu saya melihat diplomasi sawit yang selama ini telah sangat baik dijalankan, bisa menjadi role model bagi industri lainnya, termasuk menjadi role model bagi sektor pertanian lainnya,” kata mantan Menteri Pertanian Prof Bungaran Saragih , Selasa (2/2/2021) sore.

Hal itu dikatakan Prof Bungaran saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar melalui aplikasi Zoom yang digelar oleh The Jakarta Consulting Group, JCG CALM (Communication, Advocacy, Lobbying, Mediation).

Namun ia tetap meminta kedua pihak, yakni swasta dan pemerintah, terus memperkuat diplomasi sawit agar bisa satu suara, termasuk memperkuat pemahaman para perwakilan RI di luar negeri terkait minyak sawit. “Diplomasi sawit harus menjadi diplomasi ekonomi nasional,” kata Bungaran Saragih.

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono setuju dengan paparan Prof Bungaran Saragih agar kalangan muda memahami dinamika perjalanan sawit di Indonesia agar tahu road map perdagangan sawit nasional. Ia juga mengakui betapa saat ini terlihat begitu concern-nya Presiden Joko Widodo terhadap perkembangan industri sawit nasional.

Kata dia, Presiden Jokowi selalu menekankan keseimbangan perdagangan internasional antara Indonesia dengan negara lain, di mana sawit dijadikan salah satu dagangan utama dari Indonesia. “Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan diplomasi perdagangan di tingkat internasinoal selalu mengedepankan keseimbangan perdagangan dengan menyodorkan sawit sebagai dagangan kita ke mitra-mitra asing kita,” ujar Joko Supriyono.

MP Tumanggor dari APROBI mengingatkan, selain membangun terus diplomasi sawir di luar negeri, seharusnya seluruh stakeholder sawit nasional membangun diplomasi di dalam negeri. “Kalau saya saat ini berharap kita juga perhatikan diplomasi atau komunikasi kita soal sawit di dalam negeri,” kata mantan Bupati Dairi, Provinsi Sumatera Utara, selama dua periode ini.

Bukan tanpa alasan MP Tumangor mengatakan hal itu. Kata dia, di dalam negeri ada sejumlah pihak, terutama NGO, yang berbicara tentang sawit sesuka hati mereka. “Ini yang juga harus kita perhatikan. Kita harus bangun komunikasi dengan mereka,” kata Tumanggor.  

Deputi Eksekutif Direktur CPOPC Dupito Simamora juga menyebutkan diplomasi dan komunikasi tentang sawit juga perlu dilakukan di berbagai institusi pendidikan, baik di kampus maupun sekolah, terutama di daerah-daerah yang berada di sekitar perkebunan sawit. “Agar para generasi muda kita semakin mengenali dan mencintai sawit,” tegas Dupito Simamora.

Share

Ads