JAKARTA , GLOBALPLANET - Kelapa sawit merupakan tanaman industri dalam sektor pertanian, komersilnya dalam bahan baku untuk produksi minyak sawit sudah tidak diragukan lagi kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Sehingga akan sangat menguntungkan sebagian dari hutan dan perkebunan yang tidak terpakai dialih fungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit.
Indonesia sendiri merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia. Tidak kurang dari 12% ekspor nasional berasal dari bahan baku minyak sawit dan turunannya sehingga industri sawit dapat dikatakan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perekonomian dan pembangunan ekonomi Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, saat ini kita berada di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian banyak negara termasuk Indonesia. Tidak sedikit juga beberapa negara mengalami krisis ekonomi dan mengalami keterlambatan pembangunan ekonomi. Menurut pendapat saya, pada masa pandemi ini kelapa sawit lah yang telah menjadi andalan perekonomian nasional, karena tingginya ekspor minyak sawit yang berdampak langsung kepada masyarakat petani dibandingkan tahun 2019 lalu.
Harga Nilai ekspor minyak sawit mencapai 21 miliar USD atau setara menjadi 13,5%. Total ekspor non migas atau 12,86% dari total ekspor Indonesia. Industri kelapa sawit mendukung tenaga kerja sekitar 232 juta orang sehingga dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat dan dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan. Kelapa sawit di Indonesia memiliki luas sekitar 1,72 juta hektar yang tersebar di 190 kecamatan. Oleh karena itu, industri kelapa sawit dinilai memiliki pengaruh positif dan kuat terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Industri kelapa sawit selalu berkontribusi banyak terhadap mata uang negara sebelum dan selama pandemi Covid-19.