MEDAN, GLOBALPLANET - Kelapa sawit merupakan salah satu sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditas minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit.
Mengutip ditjenbun.pertanian.go.id, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, bahwa dalam satu tahun kedepan ini kita harus fokus untuk memperkuat produksi berbagai komoditas strategis. “Semua program yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara akan kita lanjutkan,” katanya.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan terus memacu peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui penguatan dan sosialisasi regulasi termasuk perizinan berusaha subsektor perkebunan, dana bagi hasil sawit serta bantuan pemerintah lewat program peremajaan sawit rakyat (PSR).
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah diwakili Direktorat Sawit dan Palma, hadir pada kegiatan IPOS Forum (Indonesian Palm Oil Stakeholders) di Medan, Sumut.
Masih banyak tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan kebijakan maupun regulasi untuk kepastian berusaha pada industri kelapa sawit. Karena itu perlu diperkuat dan dimaksimalkan sinergi atau kolaborasi semua pihak terkait, karena sub sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat maupun daerah, pelaku industri/perusahaan di bidang kelapa sawit, akademisi serta praktisi perkelapasawitan.
“Dalam program PSR yang didanai BPDPKS ini, saya sangat mengharapkan kehadiran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) agar dapat mengakselerasi program ini, dengan turut serta membantu petani dalam Program PSR melalui pola kemitraan dengan melakukan peningkatan kapasitas (transfer teknologi) dan pengetahuan budi daya, akses pasar dan pemetaan lahan,” ujar Andi Nur dalam sambutan atau keterangan tertulisnya, beberapa waktu lalu.
Pada kegiatan IPOS Forum tersebut, Dirjen Perkebunan mengajak semua stakeholders yang terlibat dalam program pengembangan kelapa sawit untuk mewujudkan komitmen bersama, berkontribusi mengatasi berbagai tantangan yang ada dalam industri pengusahaan kelapa sawit seperti tantangan dalam penerapan regulasi.
“Kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan (swasta/negara) merupakan kunci pendampingan peremajaan sawit rakyat menuju kelapa sawit berkelanjutan dan produktivitas optimal.”
Pengembangan kelapa sawit kedepan memiliki konsep yakni “Sawit Indonesia Satu Berkelanjutan” yang dilakukan melalui perbaikan tata kelola kelapa sawit yang memiliki sistem terintegrasi berbasis spasial sehingga perlu kerja inovatif serta kerja kolaboratif.
Dirjen Perkebunan menjelaskan, peta spasial perkebunan kelapa sawit secara nasional akan digunakan menjadi data induk yang dapat digunakan dalam setiap pengembangan kelapa sawit rakyat, baik program PSR, program sarana prasarana perkebunan kelapa sawit, pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit.
Dirjen Perkebunan mengapresiasi GAPKI, khususnya GAPKI Cabang Sumatera Utara yang telah menyelenggarakan IPOS Forum (Indonesian Palm Oil Stakeholders) sebagai wadah bagi seluruh stakeholder perkelapasawitan untuk berdiskusi mengenai isu – isu strategis pada industri kelapa sawit nasional.
Dirjen Perkebunan berharap IPOS Forum dapat dimanfaatkan dengan baik, kupas tuntas cari solusi tepat guna bersama, berdiskusi untuk menyelesaikan berbagai tantangan di lapangan termasuk terkait regulasi dan kepastian hukum berusaha pada industri kelapa sawit untuk memperkuat perekonomian nasional.