loader

Enam Penyakit Penyerta Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri mengatakan, gugus tugas mencatat ada enam penyakit bawaan paling banyak menyertai kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia selama tiga bulan terakhir.

"Enam penyakit bawaan tersebut yakni hipertensi (darah tinggi), diabetes melitus (kencing manis), asma, tuberkulosis, ginjal dan stroke. Secara klinis Covid-19 membuat kondisi penyakit bawaan pada penderita menjadi lebih parah sampai menyebabkan meninggal dunia," ungkap Yusri, Selasa (23/6/2020).

Sejak kasus meninggal pertama pada 23 Maret hingga 22 Juni 2020, tercatat 74 kasus positif Covid-19 di Sumsel telah meninggal dunia dari 1.839 total kasus positif sementara.

74 kasus meninggal tersebar di Kota Palembang (52 orang), Banyuasin (8), Prabumulih (3 orang), OKI (tiga orang), Musi Banyuasin (dua), Ogan Ilir (dua), serta Muara Enim, Musi Rawas, OKU Timur, dan OKU Selatan masing-masing satu orang.

"Akumulasinya cenderung stagnan tingkat kematian akibat Covid-19 pada kisaran 3,9 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus kematian secara nasional yang mencapai 5 persen," jelasnya.

Dari semua kasus meninggal tersebut, penyakit bawaan yang terdata oleh gugus tugas Sumsel berjumlah 60 kasus, sedangkan 14 kasus lain belum diperoleh keterangannya. "Mungkin yang tidak ada penyakit bawaan memang viral load atau jumlah virus Covid-19 di dalam tubuh terbilang tinggi, sehingga kondisi pneumonia yang disebabkan Covid-19 tidak mampu tertolong," tambahnya.

Sementara dari 60 kasus yang terdata, hipertensi berada di urutan teratas dengan 16 kasus, disusul diabetes militus (10 kasus), asma (9 kasus), tuberkolosis (6 kasus), ginjal (5 kasus), stroke (6 kasus). Kemudian penyakit jantung (2 kasus), Penyakit Paru Obsrtuktif Kronis (PPOK), hipertiroid, maag akut (gastritis), demam berdarah dengue, tipes, dan kanker masing-masing satu kasus.

Secara klinis hipertensi mendukung perkembangan Covid-19 di dalam tubuh karena jumlah Angiotensin converting enzyme 2 atau ACE2 (yang berfungsi mengatur tekanan darah dan menjadi reseptor) mengalami kenaikan.

"Covid-19 membutuhkan reseptor untuk melekat agar bisa masuk ke dalam sel, ketika jumlah ACE2-nya meningkat maka virus semakin mudah masuk ke dalam sel karena tempat menempelnya juga semakin banyak," jelasnya.

Masih kata dia, hipertensi merupakan jenis penyakit tidak menular yang paling banyak menjangkiti masyarakat di Sumsel bersama diabetes militus atau kencing manis. Umumnya diderita kalangan usia lanjut sehingga menimbulkan degeneratif, yakni kondisi memburuknya suatu jaringan atau organ seiring waktu dan membuat imunitas melemah.

Dua penyakit tersebut disebabkan pola hidup kurang sehat seperti konsumsi karbohidrat berlebihan, jarang berolahraga dan hanya 20 persen dipengaruhi faktor keturunan.

"Oleh karena itulah kami selalu mengimbau agar menggunakan masker di luar maupun di dalam rumah, terutama jika di dalam rumah itu ada orang tua atau balita, imunitas keduanya ini cukup rentan," tandasnya.

Share

Ads