MUBA, GLOBALPLANET. - "Kalau nanti saya dinyatakan boleh divaksin, saya siap duluan menjadi objek untuk divaksin, demi kesehatan masyarakat Muba," ujar Dodi, Minggu (13/12/2020).
Dikatakan, kesiapan dirinya untuk menjadi objek pertama yang divaksin karena aktivitasnya yang seringkali berinteraksi dengan masyarakat secara langsung. "Saya ingin menjaga juga agar warga Muba yang berinteraksi dengan saya bisa terhindar dari penularan wabah COVID-19," kata dia.
Ia menambahkan, kesiapan tersebut jangan dinilai karena dirinya kepala daerah lantas mendapatkan jatah vaksin duluan, dirinya ingin meneladani masyarakat agar berani dan siap untuk divaksin.
"Jadi jangan dianggap mentang-mentang Kepala Daerah harus dapat vaksin duluan, ini semata-mata demi menjaga kesehatan kita semua agar terhindar dari wabah COVID-19," tegasnya.
Tahap awal diprioritaskan bagi tim medis, kemudian TNI dan Polri serta petugas tenaga sosial. "Kemudian penerima bantuan iuran atau PBI juga jadi prioritas," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah mengungkapkan, vaksin COVID-19 diperkirakan didistribusikan ke Muba pada minggu ketiga Januari 2021.
"Kabupaten Muba mendapatkan jatah sebanyak 836.499 vaksin dengan sasaran 380.227 warga. Nanti akan ada sebanyak 555 petugas vaksin atau vaksinator yang bertugas untuk memberikan vaksin ke masyarakat," jelas Azmi.
Lanjut Azmi, saat ini persiapan Dinkes Muba tengah menyiapkan data sasaran penerima vaksin, menyiapkan sarana tempat penyimpanan, petugas pelaksana, dan jumlah pos layanan vaksinasi.
"Kemudian, mensosialisasikan pelaksanaan vaksinasi dan protokol kesehatan di kelompok keluarga, dan menyiapkan tim dan pic fasyankes pelaksana vaksinasi," bebernya.
Dijelaskan, sasaran vaksin nantinya diberikan ke penduduk usia 18-59 tahun dengan kondisi sehat dan tidak ada penyakit bawaan. "Sebelum vaksinasi sasaran akan di lakukan anamnesa oleh dokter untuk menentukan dapat di vaksinasi atau ditunda," terangnya.