MEDAN, GLOBALPLANET - Dalam keterangan resmi yang diterima Globalplanet.news, Minggu (24/2/2030), disebutkan bahwa sekolah yang baru ini memiliki enam ruang kelas dan lahan untuk praktik.
Dengan demikian, para siswa dapat menempa keahlian pertanian, perkebunan dan peternakan serta praktik langsung di lapangan mulai dari budidaya hingga pengolahan produk pertaniannya.
"SMK ini nantinya bisa berkolaborasi dengan pengusaha setempat untuk dapat pembelajaran langsung di masyarakat. Karena saat ini adalah eranya talent capital, sehingga kita perlu empowering local talent, memberdayakan orang-orang muda berbakat di setiap daerah, khususnya di Mandailing Natal ini," ujar Ivan
Kata dia, berdasarkan kajian pengamat dan pakar ekonomi nasional yang bisa dipercaya, ekonomi Indonesia di tahun 2020 tidak lebih baik dari tahun 2019.
"Saat ini bangsa Indonesia sedang memasuki masa fenomena disrupsi sehingga terjadi peningkatan angka pengangguran hingga ke pemutusan hubungan kerja perusahaan,” ungkap Ivan.
Menurut Ivan, Walaupun laju pertumbuhan ekonomi di Sumut selalu di atas rata-rata di tingkat nasional, tetapi fakta berbanding dengan angka pengangguran yang cenderung meningkat pula.
"Ini fakta yang kontradiktif. Apa sebabnya?Kadin sebenarnya sudah mengkaji ini, penyebabnya adalah, ternyata Sumatera Utara sudah mulai ditinggalkan orang-orang terbaiknya, termasuk di Mandailing Natal. Kita sesungguhnya tidak kekurangan orang orang hebat, tapi putra putri terbaik kita mulai meninggalkan daerah ini,” katanya.
Menurut penilaian Ivan, penyebab lainnya adalah suhu politik seperti Pilkada yang mengakibatkan stabilitas ekonomi tidak terkontrol. Kata dia, momen pilkada langsung di berbagai daerah menimbulkan kepentingan yang tarik-menarik kepentingan, yang pada akhirnya membuat misi pembangunan ekonomi di daerah tidak fokus lagi.
Belum lagi urusan soal selesai pilkada maka ada yang pengelompokan yang tertekan dan akhirnya memilih meninggalkan daerahnya.
“Saya ini pengusaha, begitu juga rekan yang lain. namun jangan jadikan politik itu merubah segalanya, persahabatan terputus dan sebagainya yang mengakibatkan tali silaturahmi terganggu. Bagi saya persaudaraan itu nilainya harus di atas urusan politik, saya yakin itu tidak mudah bagi sebagian orang namun saya atau kami pengusaha ini harus seperti itu," sebut Ivan.
Ivan Batubara menyarankan serta mengajak rekan pengusaha lokal untuk berfikir bagaimana cara menumbuhkan kembali perekonomian ini, berinvestasi baru serta membuka lapangan kerja bagi warga kita,” ujar Ivan.
Kata dia, pemerintah juga harus memahami apa itu investasi dan penanaman modal. Seorang pengusaha harus menghitung semua aspek yang dikeluarkan untuk investasi itu, yang pasti harus dikaji untuk tidak rugi.
Ivan juga melontarkan kenapa banyak pengusaha enggan berinvestasi didaerah karena dipandang beban investasinya terlalu tinggi maka sangat diharapkan ada sinergitas antara pengusaha yang akan berinvestasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing daerah.
"Harus ada sinergitas dan membicarakan iklim mudah berinvestasi didaerah, itu kuncinya," ungkap Ivan.