OKI, GLOBALPLANET - Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI) prihatin oknum Pimpinan Pondok Pesantren di Telak Gelam oleh Densus 88. Terduga yang ditangkap yakni Ustadz IW (36).
Bupati OKI melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Antonius Leonardo mengaku turut prihatin kalau memang hal itu terjadi.
“Namun, tentu aparat punya bukti yang cukup untuk menetapkan status tersebut. Kepada camat sudah kita minta untuk monitor perkembangan lebih lanjut,” terangnya, Selasa (17/10/2023).
Lebih jauh kata dia, untuk masyarakat diharapkan waspada terhadap ajaran terorisme. Justru Islam adalah Agama Rahmatan Lil Alamin. Bila ada ajaran yang tidak sesuai, tanyakan dengan ahlinya, para ulama dan MUI.
“Kalau kita berpegang teguh dengan Alquran dan hadits, Insya Allah ajaran terorisme tidak akan dapat merusak akidah kita,” tutupnya.
Densus 88 Anti Teror menangkap seorang terduga teroris di Teluk Gelam Kabupaten OKI, Sumsel. Terduga bernisial IW (36).dijemput Densus pada Minggu malam (15/10/2023). Terduga yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren di Kecamatan Teluk Gelam ini saat diamankan sedang bersama anaknya yang berusia 4 tahun naik sepeda motor Honda Supra X. Oleh tim Densus anak dan sepeda motor tersebut dititipkan di Polsek Teluk Gelam.
Selanjutnya Kapolsek Teluk Gelam Iptu Adi Usman menghubungi Kades Mulyaguna, Rahman. Bersama dengan Kasat Intelkam Iptu Dwi Rudin membawa dan menyerahkan anak dan sepeda motor tersebut kepada istri terduga.
Sementara itu, Sulistio bagian pengasuh ponpes tersebut saat dikonfirmasi membenarkan adanya penjemputan Ustadz IW oleh Tim Densus 88.
“Semalam beliau Sholat Maghrib sampai Isya, dan juga menggelar pengajian di Masjid Al-Muhajirin. Saat pulang sekitar pukul 20.00 WIB, di tengah perjalanan dijemput oleh Tim Densus 88,” ungkapnya, Senin (16/10/2023).
Sulistio menyebutkan saat itu Ustadz IW membawa anak laki-lakinya. Kemudian anak beliau berikut sepeda motornya diantar pulang ke rumah bersangkutan yang berada di dalam kawasan ponpes oleh polisi.
“Saat itu saya melihat di depan rumah beliau ada tiga mobil sedan. Awalnya saya mengira orang-orang yang datang ini adalah pasien beliau yang ingin diruqiyah,” ujar dia.
Sekitar pukul 21.30 WIB, Ustad IW pergi meninggalkan rumahnya bersama Tim Densus 88. Jadi mereka datang mengantarkan anak ustad IW sekaligus memberi kabar ke keluarganya.
“Meskipun saya sempat mendekat ke rumah Ustadz IW, dan sempat bertanya kepada polisi yang hadir di sana, namun tak banyak beri informasi. Jadi saya juga tidak tahu apa alasan beliau dibawa oleh Tim Densus 88,” imbuhnya.