USA, GLOBALPLANET. - "Beyonce melanjutkan dukungannya untuk membantu di tempat yang paling dibutuhkan. Fase dua dari BeyGOOD Impact Fund sekarang akan membantu mereka yang terkena dampak krisis perumahan," menurut rilis berita.
Menurut Yayasan Beyonce itu, moratorium perumahan yang berakhir pada 26 Desember di Amerika Serikat mengakibatkan banyak penyitaan rumah.
Data Center on Budget and Policy Priorities memperkirakan 9,2 juta penyewa yang kehilangan pendapatan selama pandemi terlambat membayar sewa, menurut analisis data Sensus oleh Pusat Prioritas Anggaran dan Kebijakan.
"Moratorium perumahan akan berakhir pada 26 Desember, mengakibatkan penyitaan hipotek dan penggusuran sewa. Banyak keluarga terkena dampak, karena pandemi yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan, sakit, dan penurunan ekonomi secara keseluruhan," tulis BeyGOOD.
Setiap orang bisa mengajukan permintaan hibah mulai 7 Januari 2021 di situs BeyGOOD. Mereka wajib menyerahkan dokumentasi yang diperlukan ke National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) sebelum batas waktu. Hibah senilai 5 ribu dolar AS atau Rp70 juta akan diberikan kepada 100 orang terpilih. Pemberian dana hibah ini bukan bantuan pertama pelantun Love on Top itu untuk korban pandemi Covid-19. Beberapa waktu lalu, BeyGOOD bekerja sama dengan NAACP untuk mendukung bisnis kecil milik orang berkulit hitam yang terkena dampak pandemi. Bantuan diberikan sebanyak 10 ribu dolar AS atau Rp141 juta untuk 250 usaha.
Pada Mei lalu, Beyonce juga menyiapkan situs pengujian Covid-19 dengan ibunya, Tina Knowles-Lawson, di kampung halaman mereka di Houston, Texas. Dia juga menyumbangkan 6 juta dolar AS bekerja sama dengan Jack Dorsey's Start Small dilansir dari JPNN, Senin (28/12/2020).