loader

Isu Perubahan Iklim Dan Pembangunan Berkelanjutan Tak Boleh Terpinggirkan Gegara Isu Covid-19

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kegiatan webinar ini merupakan kerjasama dengan The Climate Reality Project Indonesia, Kementerian Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, The Body Shop Indonesia, FISIP UIN Raden Fatah Palembang, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Maritim Muda Nusantara, dan Yayasan Indonesia Bersih Berkelanjutan.

“Dalam kondisi saat ini, terjadi dominasi isu pandemi Covid-19 di media sosial dan media massa. Isu-isu lain yang pentingpun – seperti lingkungan, pembangunan, dan perubahan iklim terpinggirkan. Untuk itu, CPROCOM bekerjasama dengan beberapa mitra, selama bulan Juni 2020 berinisiatif mengadakan seri Climate Communication Forum (CCF) dengan mengangkat topik-topik yang aktual dan relevan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2020,” ujar Dr. Emilia Bassar—yang biasa dipanggil Emil selaku pendiri dan CEO CPROCOM yang juga bertindak sebagai moderator di webinar tersebut.

Emil menjelaskan, CCF menjadi bagian dari upaya global untuk mengkomunikasikan secara terus menerus, masif, dan intensif melalui para narasumber dari kalangan praktisi, akademisi, pelaku bisnis, aktivis, pejabat pemerintah, dan pemuda untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktek, baik terkait isu perubahan iklim dan lingkungan maupun pembangunan berkelanjutan.

Hal ini tidak mudah karena beragamnya interest dan tingkat pemahaman audiens akan isu perubahan iklim, dampaknya bagi kehidupan, serta solusinya yang dapat kita lakukan.

CCF mengambil peran bagaimana mengkomunikasikan isu-isu tersebut, dengan harapan dapat menggerakkan kita semua mengambil bagian dan peran dari upaya besar menjaga dan merawat bumi.

Suzy Hutomo, pendiri dan pemimpin The Body Shop Indonesia juga mengakui, mengkomunikasikan isu perubahan iklim tidaklah mudah, karena isunya kompleks, sehingga isu perubahan iklim harus dibuat lebih menarik dnegan visualisasi yang menarik juga.

“Perlu ada tips-tips yang lebih personal saat menyampaikan what can we do untuk menangani perubahan ikiim,” ujar Suzy.

Sejalan dengan data YouGov-Cambridge Globalism Project, tercatat 18 persen masyarakat Indonesia ragu bahwa perubahan iklim dikarenakan oleh faktor manusia.

“Ini persolan besar bagi kita, terutama ilmuwan komunikasi. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak perubahan iklim menjadi pekerjaan rumah kita bersama-sama,” kata Yenrizal, peneliti komunikasi lingkungan FISIP UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan.

Hasil riset Yenrizal di beberapa wilayah desa di Sumatera Selatan menunjukkan bahwa 90 persen warga desa tidak paham dengan istilah perubahan iklim.

Yang mereka ketahui adalah musim tanam sudah tidak karuan lagi, cuaca makin panas, serta kekeringan dan banjir mudah terjadi. Desa sebagai tulang punggung harus menjadi prioritas, diberikan pencerahan, literasi, dan pemahaman dampak perubahan iklim terhadap aktivitas masyarakat desa. Diksi perubahan iklim perlu bahasa tersendiri agar mudah dipahami.

Menangkap fakta tersebut, Agus Kuncoro, M.Si, Direktur Peningkatan Sarana dan Prasarana, Kementerian Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, menyampaikan 10 langkah dalam strategi komunikasi lingkungan yang bersumber dari buku.

Environmental Communication and The Public Sphere” karya Rober Cox. Sepuluh langkah tersebut terbagi menjadi 4 langkah besar, yaitu: penilaian, perencanaan, produksi, aksi dan refleksi.

“Analisis situasi, pemilihan media, dan desain pesan akan memunculkan komunikasi lingkungan yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan isu lingkungan pada masyarakat. Diharapkan masyarakat kemudian akan berpartisipasi dan mematuhi kebijakan pemerintah pada wilayah perdesaan,” jelas Agus.

Agus menambahkan, hakikat pembangunan perdesaan adalah menjadikan manusia di perdesaan berani menghadapi tantangan lingkungan, sehingga pemerintah memegang peranan dalam membentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Penanganan Isu Lingkungan di Ibukota Pada masa pandemi, kualitas udara di Jakarta lebih baik karena berkurangnya penggunaan kendaraan bermotor.

Dilihat dari 3 stasiun pemantau kualitas udara (Bundaran HI, Kelapa Gading, Jagakarsa) terjadi penurunan konsentrasi dari bulan Maret – Mei 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.

Pemantauan kualitas udara di bulan Maret (17,16%), April (29,17%) dan Mei (41,45%) Tren volume sampah di periode yang sama juga mengalami penurunan yang siginifikan. Namun, pada masa pandemi, jumlah sampah medis di rumah tangga, seperti masker, hazmat, dan sarung tangan bertambah.

“Kami punya SOP Pengumpulan dan Pengangkutan Limbah Infeksius Rumah Tangga untuk penanganan limbah medis di rumah tangga,” kata Agung Pujo Winarko, Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat DLH DKI Jakarta.

Isu perubahan iklim harus disuarakan dan dilakukan aksi nyatanya oleh berbagai
komponen masyarakat, termasuk perusahaan dan pemuda. The Body Shop Indonesia telah menjadi green office dengan memasang panel surya sebanyak 252 module seluas 409 m2, menanam mangrove, melakukan daur ulang, adanya program bring back our bottleI, dan lainnya.

Atas upayanya tersebut, Body Shop Indonesia mendapatkan Platinum Rank Greenship Certificate yang diberikan oleh Green Building Council. “Kami juga menerapkan green office policy secara ketat dengan melarang penggunaan styrofoam, plastik sekali pakai, dan plastic cup di kantor,” ujar Suzy .

Kaisar Akhir, M.Sc., pendiri dan ketua umum Maritim Muda Nusantara yang juga lulusan kelautan IPB mendorong pemuda untuk menjadi pemuda ekonomi biru 4.0.

Yaitu melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang berorientasi kelautan. Gagasan ini terdiri dari 3 komponen, yaitu ekonomi biru, pemuda harus prima dan kompeten, dan juga bisa menerapkan teknologi revolusi industri 4.0.

"Marilah kita, anak muda Indonesia, mengambil aksi iklim sebagai pemuda ekonomi biru untuk keberlanjutan laut kita,” tutup Kaisar.

Share

Ads