PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Muba, Ir Thamrin, mengatakan, penanaman jagung ketan sudah dilakukan pada 2018 lalu. Pihaknya memiliki lahan seluas 5 hektar dan dimanfaatkan untuk ditanam berbagai buah, tanaman toga, hingga bunga.
"Sejah ini, penanaman jagung ketat berhasil dengan baik dan mendapatkan respon postif dari masyarakat karena jagung ketat berbeda dari jagung pada umumnya," ujar Thamrin.
Jagung ketan sendiri memiliki rasa yang enak, gurih, lembut dan pulen. Dimana rasa gurih dan pulen seperti ketan dihasilkan dari endosperma dalam jagung ketan mengandung amilopektin yang kadarnya mencapai 90%.
"Jagung ketan pula dikembangkan oleh para petani dan telah menghasilkan, untuk masa penannya 4 bulan sekali. Jagung ketan ini direspon positif oleh masyarakat sebab memiliki manfaatkan bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes. Air rebusannya juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan," beber dia.
Dengan dilakukannya pengembangan penanaman jagung ketat ini, sambung Thamrin, dapat menjadi mata pencaharian para petani di Kabupaten Muba. "Tamanan ini akan terus di kembangkan. Disamping kami juga terus menambah varietas tanaman unggulan lainnya," tandas dia.