loader

Malaysia-India Baikan, Harga CPO Melesat

Foto

JAKARTA, GLOBALPLANET - Pada Senin (2/3/2020) harga CPO kontrak pengiriman Juni 2020 berada di level RM 2.370/ton atau turun 51 ringgit dibanding posisi penutupan pekan lalu. Harga CPO mencatatkan kenaikan 2,2% pada perdagangan hari ini.

Pasca pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad pada minggu lalu, Yang Dipertuan Agong menunjuk Muhyiddin Yasin jadi PM yang baru. Di bawah tampuk kepemimpinan yang baru ini, ada wacana hubungan India dan Malaysia yang sempat renggang akan kembali disulam mesra.

Saat berada di bawah kepemimpinan Mahathir Mohamad, hubungan India dan Malysia diwarnai dengan ketegangan menyusul kritik yang dilontarkan Mahathir terhadap beberapa kebijakan India yang dinilai anti terhadap umat muslim.

India yang merasa dicampuri urusan dalam negerinya merasa tak terima dan dikabarkan memilih untuk mengambil langkah retaliasi dengan menerapkan larangan impor minyak sawit olahan jenis palmolein pada 8 Januari lalu seperti dikutip dari CNBC.

Wee Ka Siong seorang anggota parlemen yang digadang-gadang menjadi salah satu menteri mengatakan bahwa memperbaiki hubungan dengan India adalah prioritas Malaysia karena selama ini para produsen minyak sawit Malaysia menderita karena larangan pembelian minyak sawit oleh India.

“Bisakah kita negosiasi ulang? Ini untuk negara saya dan juga rakyat saya” kata Wee kapda Reuters. “Karena kita adalah pemerintah baru, biarkan PM (Perdana Menteri) dan pemerintah baru yang menanganinya. Kami menghargai persahabatan dengan India” tambahnya, melansir Reuters.

Salah seorang pejabat India yang familiar dengan kasus ini mengatakan bahwa India terbuka untuk memperbaiki hubungan dengan Malaysia. Bahkan menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya, India juga berpotensi mengundang PM Malaysia yang baru untuk datang ke India tahun ini.

Setelah India menerapkan larangan impor minyak sawit olahan pada 8 Januari lalu, ekspor minyak sawit Malaysia langsung drop signifikan. Pengiriman minyak sawit Malaysia pada Januari 2020 ke India turun 85% dari tahun sebelumnya sebesar 48.676 ton dan terendah sejak 2011.

India sendiri menyumbang hampir seperempat dari total ekspor Malaysia tahun lalu. Tak hanya itu, India juga menjadi pembeli terbesar untuk komoditas ini dari Malaysia dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Walau kabar rujuk India-Malaysia membawa harga CPO melambung, tetapi harga CPO masih berada dalam koreksi yang dalam sejak awal tahun. Harga CPO telah terkoreksi sebesar 24,3% sejak awal tahun.

Koreksi yang dalam terjadi menyusul merebaknya kasus infeksi corona yang menggemparkan dunia dan menjadi menjadi ancaman yang berpotensi menurunkan permintaan minyak sawit, mengingat wabah terjadi di China yang notabene merupakan pembeli terbesar minyak sawit kedua setelah India. 

CPO

Share

Ads