OKI, GLOBALPLANET - Pedagang Telur ayam, Herman mengaku, saat ini harga telur ayam diagen dibeli Rp22.200/kg yang diambil langsung daerah Segayam Gelumbang Ogan Ilir." Kalau dulu harganya tidak pernah diatas Rp20 ribu/kg," keluhnya.
Karena pasokan telur kurang pedagang dibatasi permintaan dua hingga tiga peti saja dengan isi satu peti 15kg itupun timbangannya tidak sampai oleh ulah permaian sopir dan kernet yang mengurangi timbangan, belum lagi banyak pecah dan kotor.
Ditambahkannya biasanya permintaan tidak dibatasi karena permintaan telur selalu banyak tiap harinya. Tapi sekarang jauh merosot dan sehari hanya mampu menjual 20 ke tidak ada pembelinya.
Dipastikan harga ini akan naik hingga jelang bulan Puasa mendatang apalagi saat ruawahan akan banyak permintaan. Ia berharap bis turun dan stok ditingkatkan agen banyak sehingga telur ayam tidak menghilang.
H Fendi pedagang daging sapi menjelaskan, kalau harga daging turun menjadi Rp120 ribu/kg dari sebelumnya Rp140 ribu/kg, karena permintaan di masyarakat turun. Bahkan kalau biasanya setiap hari memotong satu ekor sapi dengan bobot hidup 200 kg, sekarang dalam seminggu ada satu hari tidak potong sapi karena atok masih banyak.
Nira konsumen mengaku, kalau sekarang bawa uang ke pasar Rp200 ribu tidak cukup untuk membeli semua kebutuhan di dapur karena semua harga naik tajam. Gula pasir saja dari Rp13 ribu/kg jadi Rp16 -17 ribu/kg.Belum lagi membeli ikan atau ayam untuk lauk.
Terpisah Kepala Dinas Perdagangan OKI, Djakfar Shodiq melalui Kabid Dalam Negeri, Guntur mengungkapkan, setiap hari petigasnya sudah pasar memang saat ini beberapa kebutuhan sembako harganya naik bukan hanya telur ayam tapi juga gula pasir, minyak goreng curah.
" Kami akan terus pantau dan pastikan tidak terjadi penimbunan barang yang akan merugikan pembeli dan juga dapat menekan harga, "tandasnya