PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Pada Februari terendah itu Rp13.915 di KK 100 persen terjadi di tanggal 4 Februari, 11 Februari, dan tanggal 18 Februari. Sementara Januari saja terendahnya Rp14.950 KK 100 persen. Berarti harga hari ini terendah sepanjang tahun 2020," ungkap Rudi Aprian Kabid Pola Pemasaran Hasil Perkebunan, Dinas Perkebunan Sumsel ketika dikonfirmasi, Senin (30/3/2020).
Berdasarkan data Disbun Sumsel, Harga karet Sumsel di tiga bulan pertama tahun 2020 adalah, Januari tertinggi Rp17.497 pada 7 Januari, Februari Rp15.634 pada 28 Februari dan Maret Rp15.950 pada tanggal 23 Maret 2020.
Rudi melanjutkan, dari segi produksi, di bulan ini Sumsel mengalami penurunan produksi karet sekitar 5 persen dibanding bulan Februari. Bahkan, jika termasuk petani mulai tidak menyadap lagi penurunan ini bisa sampai 15 persen.
Menurutnya ini merupakan salah satu dampak mewabahnya Covid-19 di Indonesia, yang notabene-nya adalah produsen karet untuk diekspor ke negara lain. Bukan hanya Sumsel, beberapa pabrik karet di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi tutup sementara.
"Kekhawatiran petani karet terhadap kemungkinan adanya penutupan pabrik adalah wajar, karena ada beberapa pabrik di bengkulu, Jambi dan Sumatera Barat sudah tutup," katanya.
Langkah yang diambil beberapa Pabrik tersebut, atas dasar surat himbauan dari GAPKINDO Pusat ditujukan ke para anggota sebagai langkah antisipatif menghadapi situasi kondisi aktual agar industri perkaretan tetap berjalan.
Para petani dengan para pengusaha pabrik karet berada dalam satu bahtera yang menjadi bagian dari upaya pembinaan bagi instansi Disbun Sumsel bersama instansi terkait lainnya.
Pemerintah saat ini sedang mengembangkan social safety net/jaringan pengaman sosial. Yang dikoordinasikan oleh Kemensos, dgn mendata RT miskin di seluruh daerah terdampak.
"Sesuai petunjuk Gubernur kita akan komunikasikan dg Dinas Sosial Prov Sumsel terkait kebijakan social safety net, yang akan berlaku efektif 1 April 2020. Selain nanti dari realokasi APBN dan APBD untuk program padat karya. Mari kita semua sama-sama berdoa, berikhtiar dan tawaqal. Semoga wabah COVID-19 ini hilang dan situasi kembali normal," ujar Rudi.
Meski negara China (Tiongkok) secara perlahan berhasil menekan kasus Covid-19, ia berharap negeri tirai bambu tersebut mampu untuk menyerap karet Sumsel kembali. "Itu yg kita harapkan, namun banyak kemungkinan yang bisa terjadi di saat kondisi negara negara lain masih belum stabil," imbuhnya.
Rudi menerangkan, Sumsel sementara masih aman, namun tetap waspada sambil melihat perkembangan Covid 19 di Sumsel dan reaksi dari anggota Gapkindo Sumsel terhadap himbauan diatas.
Sesuai himbauan Pemprov agar pabrik bisa bertahan dengan melakukan efisiensi dan pemotongan ongkos produksi agar pabrik dapat tetap berjalan mengingat dampaknya bukan hanya bagi petani karet tapi juga buruh dan tenaga kerja di Pabrik
Ia mengkhawatirkan kemungkinan terburuk jika Kota Palembang melakukan lockdown, maka mayoritas pabrik karet yang ada di Palembang akan tutup.
"Kita juga menghimbau kepada petani karet agar menyiapkan mental untuk tetap bertahan di situasi sulit ini dan pemerintah akan menyiapkan bantuan langsung baik melalui Dinas Sosial melalui jaring pengaman sosial / Social safety net yang merupakan kebijakan pemerintah disamping realokasi APBD dan APBN yang sedang disusun saat ini," bebernya.