PALEMBANG, GLOBALPLANET - Hal ini dikarenakan warga yang mengurangi aktivitas di luar rumah dan daya beli masyarakat secara umum berkurang. Pani, salah seorang pedagang ayam di Pasar Martapura, OKU Timur mengatakan, jika sebelumnya harga ayam potong Rp30 ribu perekor sekarang turun menjadi Rp25 ribu perekor bahkan lebih rendah lagi. Meskipun harga sudah turun namun tingkat pembelian juga rendah. Kondisi ini tentu tidak menguntungkan bagi pedagang.
“Jika pada bulan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya meskipun harga tinggi namun daya beli masyarakat juga tinggi. Tahun ini justru sebaliknya harga murah dibarengi dengan daya beli masyarakat yang rendah,” terangnya.
Tidak hanya pembeli daging ayam, kondisi pasar juga sepi jika dibandingkan antara pembeli dan pedagang lebih banyak pedagang. Kondisi ini sangat berbeda dengan bulan Ramadhan tahun lalu. “Biasanya pada minggu pertama Ramadhan suasana pasar ramai. Sekarang pedagang hanya bisa pasrah dan berharap virus corona cepat berlalu. Mungkin dampak dari virus corona sehingga ada masyarakat yang penghasilannya terganggu dan berdampak pada daya beli," katanya.
Dia juga menambahkan ayam yang dijual di Pasar Martapura didatangkan dari Lampung. Karena situasi pasar sepi dirinya tidak berani mengambil ayam dalam jumlah banyak. "Kita sebagai pedagang harus bisa melihat situasi jangan sampai kita rugi terlebih sekarang sepi pembeli," jelasnya.