JAKARTA, GLOBALPLANET - “Bengkulu ini seperti oase yang menyejukkan,” kata Tofan Mahdi, Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Dari keterangan yang diperoleh media, Senin (11/5/2020), disebutkan pujian ini disampaikan Tofan Mahdi saat konferensi pers secara online bersama Ketua GAPKI cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar, didampingi Sekretaris, Daniel M. Manurung.
Benarkah ada kenaikan produktivitas industri sawit di Bengkulu? Kepada Globalplanet.news, John menyebutkan, dari pantauan pengiriman CPO (crude palm oil atau minyak sawit mentah) melalui pelabuhan Pulau Baai, pengiriman keluar pulau malah naik dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
April 2020, misalnya, kata John pengiriman CPO naik sekitar 55% dibandingkan bulan yang sama tahun 2019 lalu. "Semula di angka 32.605 ton, menjadi 50.481 ton. Maret memang ada penurunan, tapi penurunan itu terjadi karena tren panen bukan karena dampak Covid 19," ungkap John.
Menurutnya, situasi ini dapat terjadi berkat kelancaran distribusi komoditas kelapa sawit di Bengkulu. “Kami berharap pemerintah terus menjamin kelancaran distribusi yang dibutuhkan dalam bisnis perusahaan minyak kelapa sawit,” lanjutnya.
Karena, jika ada hambatan transportasi, baik mobilitas di perkebunan maupun pengiriman CPO ke daerah lain, tentu akan memberi tekanan lebih berat kepada industri kelapa sawit.
Sementara itu Daniel Manurung menegaskan GAPKI Bengkulu tetap mewaspadai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Covid 19. Kewaspadaan itu, menurut Daniel Manurung, diwujudkan dengan menerapkan protokol operasional secara ketat.
Selain itu, koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah pun terus dilakukan untuk menekan maupun meringankan beban masyarakat akibat pelambatan ekonomi yang timbul akibat pandemi Covid 19 di Bengkulu.
Sama seperti keinginan banyak pelaku usaha, Daniel berharap Covid-19 dapat segera berlalu dan bisnis berjalan normal kembali. Termasuk di industri kelapa sawit yang merupakan komoditas strategis nasional.
"Apalagi, perkebunan kelapa sawit merupakan andalan masyarakat Bengkulu. Sebanyak 65% perkebunan kelapa sawit di Bengkulu adalah kebun milik masyarakat," tegas Daniel Manurung.