SUMUT, GLOBALPLANET - Dari keterangan resmi yang diterima Globalplanet.news, Rabu (30/9/2020), disebutkan UD Lestari beralamat di Simpang Kopi, Batubara. Tahun 2017, UD Lestari sudah punya anggota sebanyak 63 petani sawit. Di tahun itu, UD Lestari juga sudah menerima sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Sebagai informasi, di laman RSPO disebutkan RSPO adalah asosiasi nirlaba yang menyatukan para pemangku kepentingan dari tujuh sektor industri minyak sawit - produsen kelapa sawit, pemroses atau pedagang kelapa sawit, produsen barang-barang konsumen, pengecer, bank dan investor, LSM pelestarian lingkungan atau konservasi alam, dan LSM sosial.
UD Lestari bisa cepat berkembang karena memiliki sistem pengendali internal atau internal control system' (ICS). Manager ICS di UD Lestari dijabat oleh Jumadi.
Sebagai manager ICS, Jumadi berhasil menambah anggota baru sebanyak 563 petani sawit. Dengan demikian, UD Lestari memiliki 626 petani sawit sebagai anggota dengan luas kebun 930 hektar (ha). Menariknya, ratusan anggota UD Lestari itu tidak hanya a dari desa-desa di Kabupaten Batubara, melainkan juga di Kabupaten Simalungun.
Kata Jumadi, proses sertifikasi RSPO memiliki daya tarik buat petani swadaya, di antaranya mampu membuat petani sawit mendapatkan pelatihan gratis dari kelompok, dan memberikan nilai tambah bagi petani melalui penjualan kredit RSPO.
"Kami mengajak petani untuk bergabung dalam sertifikasi, karena memberi banyak manfaat, seperti pelatihan, akses legalitas dan juga tambahan pendapatan," kata Jumadi.
Sementara itu Sekretaris UD Lestari, Maryudi, mengungkapkan target UD Lestari yang ingin menambah anggota mencapai 1000 petani sawit di tahun 2021.
"Kami ingin agar Sumatera Utara tidak hanya sebagai pemilik perkebunan tertua, tapi juga sebagai penghasil minyak sawit yang bersertifikat RSPO dari petani swadaya," kata Marudi.