loader

Rupiah Menguat, Bisa Menurunkan Kinerja Ekonomi Nasional

Foto

MEDAN, GLOBALPLANET - “Kalau penguatan mata uang kita, Rupiah, terlalu tajam terhadam US Dolar, khawatirnya ini justru menurunkan kinerja ekonomi nasional kita,” kata pengamat ekonomi Kota Medan, Gunawan Benjamin, kepada sejumlah media, Selasa (9/2/2021).

Ia menyebutkan sejauh ini Rupiah diperdagangkan menguat di level Rp 13.999 dan mampu menembus level psikologis Rp 14.000 per US Dolar. Ia melihat besar kemungkinan Rupiah menguat secara fundamental, yakni tembus ke Rp 13.700 per US Dolar.

“Tapi ya itu tadi, khawatirnya kalau Rupiah terlalu kuat, bisa memengaruhi ekonomi kita,” kata akademisi ekonomi di sejumlah kampus di Kota Medan ini. Apalagi saat ini ia melihat neraca dagang yang berpotensi menggerus surplus Indonesia. Ia memprediksi kemungkinan Rupiah akan berada di level Rp 13.900 atau paling jauh Rp 14.100 per US Dolar.

IHSG Menguat

Sementara itu disinggung mengenai kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mengalami penguatan pada sesi pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), ia menilai hal itu masih dalam teritori positif. Penguatan IHSG itu, ujarnya, terjadi seiring belum adanya sentimen negatif.

Ia menyebutkan, berdasarkan data yang ada, sejauh ini masih memungkinkan buat IHSG untuk berada di zona hijau. “Pagi ini IHSG dibuka menguat di level 6.232,10. Dan sejauh ini masih terus mengalami penguatan,” ujar Gunawan.

Ia melihat penguatan IHSG dipengaruhi oleh kinerja bursa di tingkat global. Karena itu tak heran kalau pasar keuangan di Indonesia juga berada di teritori positif.

Share

Ads