MEDAN, GLOBALPLANET. - "Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara dikelilingi oleh Kabupaten Deli Serdang. Kedua daerah ini memiliki potensi ekonomi, baik dari sektor pertanian dan perkebunan serta kemaritiman. Untuk Kota Medan sendiri, tidak ada catatan luasan lahan perkebunan sawit dari Dinas Perkebunan Sumatera Utara. Namun sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara, puluhan, bahkan ratusan perusahaan sawit berkantor di Medan," kata Penasehat DPW SAMADE Sumut, Anthony Sembiring.
Hal itu dikatakan Anthony kepada media di Medan, Jumat (12/2/2021). Saat itu Anthony didampingi oleh Jhon Pratama Tarigan, seorang petani sawit swadaya yang bermukim di Kabupaten Deli Serdang. Kata Anthony, untuk tingkat Kabupaten Deli Serdang, menurut catatan Dinas Perkebunan Sumut untuk tahun 2019, kebun sawit milik rakyat tersebar di 22 kecamatan yang ada, dengan total luas mencapai 14.076,00 hektar (ha).
"Ini terdiri dari Kecamatan Bangun Purba 1.057,54 ha, Batang Kuis 63,36 ha, Beringin 41 ha, Sibirubiru 953,53 ha, Deli Tua 2.48 ha, Galang 551 ha, Gunung Meriah 189,03 ha, Hamparan Perak 1.684, 28 ha, Kutalimbaru 1.124,26 ha. Kemudian, Kecamatan Labbuhan Deli 931,52 ha, Kecamatan Lubuk Pakam sebagai ibukota Kabupaten Deli Serdang memiliki lahan sawit milik rakyat seluas 1,19 ha," ujar alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Berikutnya, sambung Anthony, adalah Kecamatan Namorambe 417,65 ha, Pagar Merbau 55 ha, Pancurbatu 274,16 ha, Pantai Labu 510,32 ha, Patumbak 160,87 ha, Percut Sei Tuan 1.108,35 ha, Sibolangit 29,70 ha, STM Hilir 2.956,70 ha, STM Hulu 1.783 ha, Sunggal 44.44 ha, dan Tanjung Morawa 136,62 ha.
Menyikapi data ini, baik Anthony Sembiring maupun Jhon Pratama Tarigan, membahas kemungkinan SAMADE bisa hadir dan eksis di dua wilayah yang saling bertetangga, yakni Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Kedua petani sawit itu berharap kehadiran SAMADE Cabang Medan dan Deli Serdang (MDS) bisa memperkuat posisi petani sawit di Deli Serdang dan mampu membangun koneksi dengan pihak perusahaan sawit yang banyak berkantor di Kota Medan.
"Nah, luasan lahan sawit milik rakyat ini kan belum diketahui apakah sudah optimal atau belum. Kita perlu mencari tahu. apakah bisa SAMADE selaku organisasi yang concern terhadap petani sawit swadaya hadir di tengah-tengah para petani sawit di Kabupaten Deli Serdang. Tidak usahlah muluk-muluk kita hadir di setiap kecamatan, cukup beberapa kecamatan saja, tapi kita harus mampu mengoptimalisasi petani sawit," ujar Anthony Sembiring.
Jhon Pratama Tarigan juga melihat potensi yang sama. Ia mengaku pernah beberapa kali berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP Asosiasi SAMADE, Tolen Ketaren, dan membicarakan hal yang sama. "Beliau menyarankan saya agar tidak membiarkan petani sawit di Kabupaten Deli Serdang tidak diberdayakan. Apalagi beliau (Tolen Ketaren -red) bilang ke saya kalau Deli Serdang berbatasan langsung dengan Kota Medan yang menjadi pusat ekonomi Sumatera Utara," ujar Jhon.
Jhon lalu berkomunikasi dengan melalui handphone dengan sejumlah petani sawit di Deli Serdang tentang SAMADE. Jhon Pratama Tarigan, Hendrik Hutabarat, serta Anthony Sembiring kemudian menyepakati untuk menggelar pertemuan, baik informal atau pun formal, untuk membahas kemungkinan SAMADE bisa hadir di Medan dan Deli Serdang.
"Mereka sangat apresiasi dan ingin tahu secara mendetail tentang SAMADE. Mungkin Pak Hendrik Hutabarat selaku pengurus DPP dan Pak Anthony Sembiring selaku Penasehat DPW bisa meluangkan waktu untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan teman-teman petani sawit di Deli Serdang. Silahkan kalau ada pengurus lain yang mau diajak berdiskusi. Mari kita atur waktunya, kita saling memberikan informasi kapan kita bisa ketemu lagi ya," tegas Jhon Pratama Tarigan.