MEDAN, GLOBALPLANET - Bahkan kesepakatan itu telah diketahui dan diapresiasi oleh Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeckshah atau yang akrab disapa Ijeck saat bertemu Ketua DPD SAMADE Simalungun, Muchtar Sudarto Sianga SP MM di Sibolga, Jumat (12/2/2021).
Lantas, apakah ada motif atau target khusus di balik MoU itu? Apakah sekadar memberikan beasiswa kepada para anak petani sawit?
Aries Sukariawan SP MM selaku Ketua LPP STIPAP Medan dan Muchtar Sinaga SP MM kepada Globalplanet.news, Selasa (16/2/2021), mengakui ada motif atau target yang objektif di balik upaya pemberian beasiswa kepada para anak petani sawit yang pintar namun miskin
"Di balik program MoU itu, kami ingin hal itu dijadikan momen untuk menciptakan generasi baru pegiat kelapa sawit berkenlanjutan dan menjadikan pekebun masa depan," ujar Arirs.
LPP STIPAP, ujar Aries, telah melakukan analisa yang menunjukkan bahwa kalau hendak menempuh jenjang perkuliahan, generasi milenial lebih memilih jurusan di luar pertanian atau perkebunan.
Pihaknya tidak menyalahkan fakta itu. Sebab, ternyata hal iti disebabkan kejenuhan generasi Milenial bila mendapatkan pekerjaan di perusahaan perkebunan.
"Padahal jika para milenial ini mau mengelola usaha peninggalan orangtua nya sebagai pekebun kelapa sawit maka gerakan kelapa sawit berkelanjutan akan terwujud. Siapa yang akan melanjutkan usaha orangtuanya?" Aries bertanya.
Wakil Ketua LPP STIPAP, Zulham, yang turut mendampingi Aries menyebutkan, sudah dua tahun terakhir LPP STIPAP dipercaya oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan industri sawit nasional untuk mendidik generasi muda menjadi pekebun kelapa sawit.
"Yang mendapatkan program beasiswa sekitar 60 orang dari berbagai daerah," kata Zulham. Namun tahun ini pihaknya fokus kepada anak-anak petani sawit yang kurang mampu secara ekonomi namun mampu berprestasi.
Selain meningkatkan SDM anak petani sawit, Aries menyebutkan LPP STIPAP juga berupaya meningkatkan SDM petani sawit sendiri dengan cara memberikan kesempatan para petani belajar tentang membuat PKS mini yang telah dibuat oleh LPP STIPAP.
Sementara itu Muchtar Sinaga didampingi H Edi Sinaga SAg menyebutkan secara umum SAMADE Simalungun dan SAMADE secara nasional memiliki motif dan target yang sama dengan LPP STIPAP yakni memastikan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan bisa terwujud dengan memberikan beasiswa kepada anak-anak petani sawit.
"Karena pengetahuan SDM juga sangat perlu dikembangkan. Tantangan di masa depan adalah tentang budidaya kelapa sawit. Ini yang pasti harus kita hadapi bersama. Sebab, ini nanti bisa jadi bahan black campaingn yang selalu dilontarkan Uni Eropa tentang kelapa sawit kita," kata Muchtar.
Di samping itu, sambung Muchtar, pengetahuan IT yang belum dikuasai oleh petani sawit saat ini belum berjalan dengan baik.
Padahal, sambung Muchtar, program pemerintah tentang peremajaan sawit rakyat (PSR) sudah menggunakan aplikasi teknologi.