MEDAN, GLOBALPLANET - Hal ini terungkap saat Sertu Sumarna atau yang akrab disapa "AA" atau Abang dari Koramil 01/Medan Barat melakukan komunikasi sosial (komsos) dengan Aceng, salah satu pelaku UMKM yang khusus menjual berbagai jenis kerupuk berbahan tepung di kota Medan dan sekitarnya.
"Turun omset kami selama pandemi ini," kata Aceng saat berdiskusi dengan AA Sumarna di lokasi pengolahan kerupuk milik Aceng di Medan, Kamis (18/3/2021) sore.
Aceng sendiri dan para pekerjanya yang berjumlah 10 orang berasal dari Provinsi Jawa Barat dan sudah beberapa tahun terakhir tinggal di Kota Medan untuk berdagang kerupuk.
Aceng menyebutkan, sebelum pandemi Covid-19 omset penjualan kerupuk olahannya melebihi Rp 10 juta per hari.
"Namun kini turun di bawah Rp 10 juta per hari. Bahkan kadang hanya mencapai Rp 5 juta per hari," ujarnya.
Biasanya, ujar Aceng, setiap hari kerupuk yang terjual selalu habis diserap pasar. Tetapi hal itu kini jarang terjadi.
Dia mengaku menyediakan 10 sepedamotor bagi para pekerjanya untuk berkeliling dan menjualkan kerupuk olahannya.
Sementara itu AA Sumarna yang juga berasal dari Provinsi Jawa Barat mempertanyakan soal keamanan berusaha yang dialami Aceng selama berada di Kota Medan.
"Alhamdulillah aman, tidak ada intimidasi atau pengutipan ilegal," kata Aceng menjawab pertanyaan AA Sumarna.
Namun Aceng menerima beragam masukan yang disampaikan AA Sumarna agar lebih rapih dan teratur dalam mengolah sampah industri kerupuknya.
"Plastik-plastik dan sampah lain sisa olahan kerupuknya sebaiknya ditata lebih baik lagi. Berikan saja bagi pihak lain yang ingin mengolah sampah plastik atau sampah lainnya dari usaha kerupuk Anda ini," saran AA Sumarna.
Aceng mengaku siap menerima dan menjalankan saran AA Sumarna demi kenyamanan lingkungan sekitar dan hidupnya ekonomi bagi warga yang mampu memanfaatkan sampah-sampah hasil sisa olahan kerupuknya.