PALEMBANG, GLOBALPLANET - Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono mengatakan, kontribusi sektor kelapa sawit tak lepas dari peran tenaga kerja yang cukup besar. Industri perkebunan kelapa sawit menjadi sumber pendapatan bagi sekitar 4,45 juta tenaga kerja langsung dan sekitar 12 juta pekerja tidak langsung.
"Jadi kelapa sawit jelas memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan aspek ketenagakerjaan. Hampir sebagian besarnya adalah pekerja perempuan," kata Joko, dalam webinar “Peluncuran Panduan Praktis dan Dialog Perlindungan Pekerja Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit”, Selasa (23/3/2021).
GAPKI mengakui adanya kelemahan dan tidak semuanya sempurna dan ke depannya ketenagakerjaan lebih baik untuk mencapai kondisi yang harmonis. Yang menjadi concern utama GAPKI adalah keselamatan dan kesejahteraan pekerja dan tidak ada eksploitasi bagi pekerja perempuan.
"Inilah alasan kami bekerjasama dengan CNV international meluncurkan buku yang sederhana untuk pengelolaan pekerja perempuan. Harapannya buku ini mampu melindungi hak pekerja perempuan, " ungkapnya.
Berdasarkan data milik GAPKI, sepanjang tahun 2020, sumbangan sawit terhadap devisa negara telah mencapai US$22 miliar (atau berkisar Rp321 triliun). Di pasar global, sawit Indonesia juga memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati masyarakat. Namun dengan kedudukan sebagai produsen terbesar minyak nabati dunia, Indonesia kerapkali dituding melalui berbagai isu negatif oleh oknum atau negara lain dengan kepentingan tertentu.
Kampanye hitam yang terus bermunculan merupakan salah satu contoh isu persaingan dan perdagangan yang tidak pernah hilang. Belakangan, isu terkait eksploitasi tenaga kerja anak dan perempuan serta isu ketenagakerjaan lainnya di perkebunan kelapa sawit menjadi sorotan dari berbagai pihak.
"GAPKI sebagai usaha yang memiliki spirit melawan kampanye negatif, juga turut berkontribusi dengan kualitas kondisi pekerja. Dengan dampak ekonomi yang besar, cakupan wilayah yang besar, tantangan yang datang juga besar, " ujarnya.
GAPKI bersama serikat pekerja internasional, ILO dan CNV International melakukan pendekatan untuk meningkatkan kualitas pekerja di industri perkebunan kelapa sawit
“Inilah yang menjadi concern GAPKI dan sejak 3 tahun terakhir bekerjasama dengan serikat ILO dan CNV International melakukan pendekatan untuk meningkatkan kualitas kerja di sektor perkebunan sawit,"
Diketahui, hari ink GAPKI bersama CNV International meluncurkan buku sederhana yang berisikan panduan pengelolaan praktik sawit berkelanjutan dan perlindungan bagi pekerja perempuan. Buku ini diharapkan menjadi pedoman bagi pelaku usaha untuk memperbaiki tata kelola ketenagakerjaan.
Launching buku panduan ini disaksikan oleh Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono, Dirjen Persyaratan kerja Kemnaker S Junaedah, Prof Venettia Deputi PHP Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak.