PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Pelepasan ekspor yang berlangsung di Pelabuhan Peti Kemas Boom Baru Palembang itu dihadiri langsung Gubernur Sumsel Herman Deru dan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang Ir.Hafni Zahara.
Adapun komoditi produk yang di ekspor berupa Santan Kelapa dan Serabut Kelapa tujuan China. Pinang tujuan Banglades, India, Thailand. RBD Palm Olein tujuan Malaysia. Karet Alam tujuan China, Colombo, Finlandia, India, Israel, Latvia, Mesir, Pakistan, dan lainnya. Palm Kernel Expeller tujuan Korea Selatan, Vietnam, China, Thailand.
"Kondisi ini juga berdampak di Provinsi Sumatera Selatan. Pandemi Covid-19 ini berdampak pada seluruh sektor, termasuk pertanian," ujar Deru.
Kementerian Pertanian melalui program strategis dan bersinergi dengan semua pihak terus mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional, salah satunya program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor).
Upaya pemulihan yang dilandaskan pada prioritas nasional dengan memperkuat ketahanan ekonomi, peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan serta peningkatan nilai tambah lapangan kerja dan investasi sektor riil dan industrialisasi terus dilakukan oleh Provinsi Sumatera Selatan.
"Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), di masa pandemi ini pertanian semakin tangguh. Kinerja ekspor pertanian terus meningkat, berkontribusi sebesar 3 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia," jelas Herman Deru.
Herman Deru menambahkan Provinsi Sumatera Selatan memiliki pelabuhan sungai satu satunya yang mendapat apresiasi Kementan dalam pelepasan ekspor dari 17 (tujuh belas) pintu pengeluaran di seluruh Indonesia melalui Merdeka ekspor ini.
"Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian 2020 dan 2021 tercapai volume ekspor pada bulan Januari hingga Juni atau periode semester I tahun 2021 mencapai 297.282 Ton naik 32 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 yang hanya mencapai 224.472 Ton. Ekspor Komoditas Karet yang merupakan komoditi unggulan dari Provinsi Sumatera Selatan dengan daerah penghasil di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Lubuk Linggau, Musi rawas, Muara Enim meningkat di Tahun 2021 sebesar 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
Lanjutnya, Ekspor Komoditas kelapa yang juga merupakan komoditi unggulan dari Provinsi Sumatera Selatan dengan daerah penghasil di Kabupaten Banyuasin juga mengalami peningkatan di Tahun 2021 sebesar 102 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Capaian target kinerja ekspor pada tanggal 9 sampai 14 Agustus 2021 di Provinsi Sumsel mencapai 138 Miliar tujuan 11 negara dengan komoditas tertinggi RBD Palm Oil,kayu olahan, karet, PKE, Kelapa, Santan, Tepung kelapa/ampas kelapa," terangnya.
Potensi komoditas pertanian lain berkualitas ekspor yang harus didorong dari seluruh kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan seperti kopi, pinang, sarang burung walet, porang, gula aren, maggot, nanas, duku, manggis dan beras yang dapat diupayakan dapat ekspor melalui pelabuhan Boom Baru.
"Tahun ini Provinsi Sumatera Selatan akan membangun pelabuhan internasional Carat di Kabupaten Banyuasin sebagai salah satu upaya pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Sumatera Selatan dan sukseskan program Gratieks," imbuhnya.
Masih katanya, terima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, "Gratieks sebagai awal bergerak untuk sukseskan pembangunan pertanian nasional khususnya di Provinsi Sumatera Selatan," ujarnya.
Tentunya Kami akan tindak lanjuti dengan tim Gratieks di Sumatera Selatan sebagai tim penggerak peningkatan ekspor komoditas pertanian asal Sumatera Selatan.
"Mari kita berikan motivasi yang baik bagi masyarakat Indonesia dan mengabarkan kepada dunia dari Provinsi Sumatra Selatan bahwa saat vandemi Covid 19 tidak membuat masyarakat Sumsel menyerah dengan keadaan, kita dan khususnya pertanian terus mampu berproduksi, memberi pangan bangsa juga dunia, feed the nations. Pertanian kita maju, mandiri dan modern," tutupnya.