PALI, GLOBALPLANET - Menanggapi kelangkaan tabung gas ukuran 3 kg atau gas melon, serta naiknya harga sejumlah bahan pokok (sembako), Irwan, ST Wakil Ketua I DPRD PALI, meminta agar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) kabupaten PALI, melakukan tindakan kongkrit seperti melakukan operasi pasar.
"Saya sudah mendengar kabar tentang kelangkaan gas melon di wilayah kabupaten PALI. Bahkan, kalaupun ada harganya sudah melambung tinggi, dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan. Untuk itu, saya meminta agar dinas terkait segera melakukan operasi pasar atau setidaknya memberikan solusi kongkrit terhadap permasalahan tersebut," kata Irwan.
Dalam kesempatan itu juga, politisi partai Golongan Karya itu meminta Disdagprin juga melakukan sidak ke pasar, memantau harga sejumlah sembako yang naik.
"Minyak sayur naik hampir 100%, baik minyak curah maupun minyak sayur bermerk. Kondisi seperti ini, tentu harus segera disikapi dengan cepat. Karena, kenaikan barang-barang pokok tersebut, tentu akan sangat memberatkan warga, apalagi di situasi pandemi covid-19 seperti sekarang," tegasnya.
Sementara itu, Nurlela ibu rumah tangga di kelurahan Talang Ubi Timur, mengeluhkan kondisi naiknya sejumlah harga sembako di pasar inpres Pendopo, kabupaten PALI.
"Ditambah lagi masalah Gas melon, yang langka dan kalaupun ada harganya Rp 30 ribu bahkan lebih. Kemudian harga minyak sayur curah, dari yang sebelumnya hanya Rp 12 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 20 ribu per kg. Terus minyak sayur bermerek yang 2 liter, dari harga hanya Rp 29 ribu kini menjadi Rp 38 ribu s.d Rp 40 ribu. Kondisi ini sangat menyulitkan kami," tukasnya.