JAKARTA, GLOBALPLANET - Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia, harga minyak sawit mentah (CPO) untuk kontrak pengiriman Januari 2022 berada di level RM 4.936 per ton. Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, tingginya harga CPO tersebut masih akan bertahan setidaknya hingga akhir tahun ini.
Sekalipun berpotesi terjadi koreksi harga, menurutnya lebih bersifat sementara dan ada potensi kembali naik lagi. Dimana harga CPO diproyeksikan akan stabil di kisaran RM 4.500 per ton pada akhir tahun 2021.
Dengan masih tingginya harga CPO, Kiswoyo menilai emiten minyak sawit mentah atau CPO akan diuntungkan dan mendapat katalis positif untuk kinerjanya pada tahun ini. Namun, dari sisi produksi CPO, menurutnya akan ada penurunan. Hal ini dikarenakan panen tahun ini merupakan hasil pemeliharaan dan pemupukan tahun lalu yang tidak optimal lantaran adanya pandemi Covid-19.
Tutur Kiswoyo, biaya pengelolaan yang diperlukan untuk menghasilkan untuk 1 ton CPO saat ini sekitar RM 1.500, sehingga terhitung tidak efisien dan boros, padahal biaya pengelolaan biasanya mencapai RM 800 - RM 1.000 per ton. “Artinya, dengan harga CPO saat ini yang sangat tinggi, profitabilitas emiten CPO tahun ini sangat menjanjikan,” kata Kiswoyo seperti dikutip Kontan, belum lama ini.
Oleh karena itu, ia meyakini emiten produsen CPO pada tahun ini akan hijau semua dari sisi kinerja dan menjadikannya menarik untuk dilirik. Apalagi, secara harga, banyak emiten CPO yang masih belum naik harganya. Senada analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya juga meyakini harga CPO berpotensi menguat hingga awal tahun 2022 meskipun di jangka pendek bisa saja terkoreksi karena kenaikan harganya yang signifikan.