JAKARTA, GLOBALPLANET - Kelapa sawit adalah salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman kelapa sawit memiliki potensi luar biasa yang sudah banyak diketahui khalayak. Karena itulah tak heran jika lahan-lahan kosong di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai perkebunan kelapa sawit.
Tanaman yang banyak ditemukan di Pulau Sumatera dan Kalimantan ini banyak diambil manfaat buahnya untuk dijadikan minyak. Minyak kelapa sawit Indonesia sudah terkenal bahkan hingga ke mancanegara.
Maka tak heran banyak yang kemudian membuka lahan untuk dijadikan ladang kelapa sawit. Perawatan kelapa sawit bisa dibilang gampang-gampang susah. Anda harus telaten dalam masa perawatannya. Salah satu yang harus diperhatikan adalah cara memupuk sawit yang benar agar tidak merusak tanaman sawit itu sendiri.
Seperti halnya tanaman pada umumnya, kelapa sawit juga memerlukan perawatan seperti tanaman pada umumnya. Selain metode penanaman yang harus diperhatikan betul-betul, cara memupuk sawit juga tak boleh sembarangan. Sebagai nutrisi tambahan untuk pertumbuhan tanaman sawit, pupuk adalah hal yang tak boleh ditinggalkan.
Pupuk yang dilih dan ditaburkan harus sesuai dengan takaran dan tak boleh sampai kekurangan atau terlalu berlebih. Pupuk yeng terbaik harus mengandung komposisi natrium, fosfor, kalium, magnesum, dan baron. Jenisnya ada berbagai macam, mulai dari pupuk Urea, KCI, TSP, dan Kiserit.
Cara Memupuk Sawit yang Baik untuk Mendapat Hasil yang Baik
1. Cara memupuk sawit yang pertama adalah dengan memberikan pupuk yang tepat sesuai umur pohon. Untuk pohon yang berumur 0-3 tahun, pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan takaran dosis 0.4-0.4 per tanaman dengan frekuensi pemberian pupuk 2 kali dalam setahun. Untuk tanaman yang berumur di ats 3 tahun pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea dengan dosis 2-2.5 kg untuk setiap tanaman dengan frekuensi pemberian 2 kali dalam setahun.
2. Cara memupuk sawit selain itu Anda juga harus memperhatikan penyebarannya. Pupuk yang mengandung natrium, jarak sebarnya yang paling adalah sejauh 50 cm dari pokok hingga bagian luar piringan. Sedangkan untuk pupuk yang mengandung fosfor, kalium dan magnesium disarankan untuk disebarkan dengan jarak 1-3 meter dari pokok hingga menyeluruh. Pemilihan tempat penyebaran yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil tanaman. Jika disebarkan terlalu dekat atau di tempat yang tidak seharusnya pupuk justru akan merusak tanaman sawit Anda. Oleh karena itulah pertimbangan jarak sebar pupuk benar-benar harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Untuk cara memupuk sawit yang baik sebelum mulai menaburkan pupuk adalah dengan membersihkan dahulu piringan sawitnya. Piringan sawit ini adalah area bulatan yang terletak di sekeliling pohon sawit. Membersihkan bulatan ini berguna untuk membersihkan hama dan gulma yang akan menghambat proses pemupukan. Selain itu jika ada tanaman lain dan alang-alang yang ada di sekitar tanaman sawit juga harus dibersihkan agar juga tak mengganggu proses pemupukan yang berlangsung.
4. Selanjutnya, cara memupuk sawit yang baik Anda harus memperhatikan tempat menaburkan pupuknya. Jangan pernah menyebarkan pupuk pada tempat yang tidak seharusnya seperti pada pangkal atau di jalanan. Hal ini akan mempengaruhi hasil pemupukan. Bisa-bisa yang terjadi justru tanaman hama yang akan tumbuh subur. Tempat yang sebaiknya disebari pupuk adalah tepat pada kepalan sawit yang mempunyai paling banyak akar rambut. Pastikan juga menggunakan takaran atau alat takar pemupukan agar dosis yang diberikan bisa tepat, tidak lebih dan tidak kurang. Jika pupuk berbentuk cair, Anda bisa menggunakan tutupnya sebagai alat takar. Pupuk akan sangat baik untuk merangsang pertumbuhan tanaman sawit apabila diberikan dengan dosis yang tepat dan disebar di tempat yang tepat pula.
5. Cara memupuk tanaman sawit yang baik harus memperhatikan tempat penyebarannya. Anda tidak boleh sembarangan menyebarkan pupuk. Anda harus melihat tempat-tempat penyebaran, seperti bakoran, ujung bakoran serta ujung pelepah pohon sawit. Pupuk juga bisa disebarkan langsung di atas tanah atau ditabur pad pinggiran saluran air dan gundukan yang biasa disebut sebagai guludan. Selain itu, ada pula yang melakukan pemupukan dengan cara membenamkan pupuk pada tanah, yaitu dengan memasukan pupuk dalam bentuk cairan ke dalam tanah. Memasukkannya bisa juga ke dalam batang stem atau juga melalui daun. Seluruh metode bisa dipilih salah satu sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh tanaman sawit itu sendiri.
6. Pemilihan waktu pemupukan juga merupakan bagian dari cara memupuk sawit yang baik. Untuk memupuk tanaman sawit yang baik biasanya dilakukan pada musim hujan. Hal ini dikarenakan tekstur tanah yang akan menjadi lembab, tapi juga tidak boleh tergenang. Tekstur tanah yang lembab akan memudahkan pupuk untuk terserap secara sempurna ke dalam tanah. Sedangkan apabila tanah terlalu tergenang air akan membuat pupuk justru hanyut dan tidak bisa terserap secara sempurna ke dalam tanah. Itulah sebabnya pemilihan waktu yang tepat adalah musim hujan dengan pertimbangan tanah yang lembab dan tidak terlalu tergenang air.
7. Cara memupuk sawit yang baik tidak hanya memperhitungkan dampak atau hasil yang akan ditimbulkan pada tanaman saja, tapi juga pada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itulah proses pemupukan juga harus memperhitungkan jarak antara perkebunan dengan sungai atau sumber air yang ada. Pemupukan sangat tidak dibenarkan jika dilakukan tepat di pinggir sungai, karena akan mencemari sungai tersebut. Untuk pemupukan minimal jarak pemupukan terhadap sungai adalah kurang lebih sejauh 10 meter dari pinggiran sungai. Jarak ini dianggap paling esensial untuk melakukan pemupukan. Jarak yang cukup jauh dari sungai atau sumber air akan mengurangi kemungkinan sungai atau sumber air tersebut tercemar oleh pupuk atau bahkan hanya terkena dampak dari pemupukan yang dilakukan pada tanaman kelapa sawit.
Pemberian pupuk atau caramemupuk sawit bisa dibilang sedikit membutuhkan kesabaran. Anda sebagai petani sawit harus benar-benar memiliki pengetahuan yang lebih terhadap tanaman sawit dan cara pemupukannya.
Pemupukan yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil tanaman yang akan dihasilkan. Pemupukan yang tepat termasuk juga dalam pemberian dosis, tempat penyebaran yang dibolehkan dan tidak dibolehkan, cara melakukan pemupukan dan juga waktu pemupukan. Beberapa perusahaan kelapa sawit yang sudah berkembang bahkan menggunakan metode pemupukan dengan pesawat karena dinilai efektif untuk memupuk lahan perkebunan sawit yang luas.
Secara garis besar, cara memupuk sawit yang baik tidak adalah pemupukan yang sesuai dengan aturan. Pemberian dosis yang tepat, penyebaran pupuk di tempat yang tepat dan pemilihan waktu pemupukan yang tepat pula adalah kunci pemupukan yang sukses.
Pemupukan yang benar akan mempengaruhi hasil panen yang akan didapatkan, bukan justru membuat hama dan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman sawit menjadi lebih subur. Selain itu pemupukan yang baik juga mempertimbangkan aspek kelesatarian lingkungan, yaitu dengan tidak melakukan pemupukan dekat dengan sungai atau sumber air. Jika lahan sawit yang Anda kelola dapat berjalan baik tanpa merusak lingkungan akan menjadi sebuah pencapaian yang sangat baik.
(sumber: kelapasawit.ptnasa.net)