Lantas, setelah pembuatan teras rampung, maka lahan akan bersih dari tanaman sehingga sangat rawan dari longsor. Maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengendalikan gulma, yakni dengan melakukan pengendalian gulma yang tumbuh di antara terasan, sebab akar gulma dapat mencegah kelongsoran lantaran mampu mengikat tanah.
Jangan sekali kali melakukan blanket atau penyemprotan total pada terasan sebab tanam gulma akan mati sehingga longsor bisa terjadi sewaktu-waktu. Apabila pertumbuhan gulma lambat, maka diperlukan stimulan penanaman tanaman pengganti misalnya dengan kacangan. Kacangan yang digunakan sebagai penutup tanah pun harus memenuhi syarat diantaranya, pertama, sifat perakaran tidak menggangu dan bukan merupakan saingan tanaman utama, kedua, mudah diperbanyak baik vegetatif maupun generative.
Ketiga, memberikan kandungan bahan organik yang tinggi baik dibawah sinar matahari atau terlindung, keempat, tahan terhadap hama penyakit atau kekeringan serta bukan tanaman inang hama penyakit bagi tanaman utama, kelima, mempunyai potensi menekan pertumbuhan gulma Jenis kacangan yang memenuhi syarat tersebut dan sering dipakai sebagai tanaman penutup tanah antara lain Peuraria Javanica (PJ), Centrosema Pubescens (CP), Calopogonium Mucunoides (CM), Psophocarpus Palustris (PP), Calopogonium Caeruleum (CC), Mucuna Bracteata (MB).