PALEMBANG, GLOBALPLANET - Guna Meningkatkan peran mahasiswa untuk kemajuan sawit Indonesia, Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel bersama dengan Gapki Sumsel memberikan seminar kepada mahasiswa mahasiswi, Himpunan Tani Milenial (HITMI) Sumatera Selatan, Selasa (11/7/2023) di Hotel Maxone di Jalan R Sukamto, Palembang.
Seminar ini dengan Narasumber dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel, Kabid Komunikasi, Publikasi, dan Kampanye Positif Gapki Sumsel, Anung Riyanta yang mewakili Ketua Gapki Sumsel, Alex Sugiarto, dan Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Agus Darwa diwakili Kepala UPTD proteksi tanam perkebunan dinas perkebunan Sumsel, Harri Candra.
"Peran mahasiswa terhadap kemajuan kelapa sawit Indonesia yakni mahasiswa merupakan Insan akademik, karena mahasiswa kapan berpikir, berbuat, bertindak itu harus membuktikan dan mempunyai fakta dan menganalisa. Lalu peran kedua, mahasiswa insan sosial seharusnya mahasiswa berbaur, berintegritas dengan masyarakat," kata Anung Riyanta.
Lanjut Anung, peran mahasiswa lainnya yakni mahasiswa dalam generasi Milenial ini menjadi pencipta ide - ide baru. Juga sebagai insan pergerakan artinya yang menggerakkan, memotivasi, mengajarkan perubahan dan pembaruan yang sebaik - baiknya. Mahasiswa insan yang religius, artinya apa yang dilakukan menjauhi larangan dan menjalankan perintah.
"Jadi lima peran ini yang ditanamkan kepada saya sewaktu menjadi mahasiswa," ujar Anung.
Masih kata Anung mengatakan, Gapki Sumsel juga telah memberikan pelatihan kepada calon pengusaha kelapa sawit, dimana pelatihan pertama dari UNSRI, Tridinanti, Muhammadiyah, dan pelatihan kedua untuk yang belum mengikuti. "Ini membuka peluang untuk menjadi pengusaha atau pekebun, dibawah 25 hektar itu hak milik, namun diatas 25 hektar harus ada ijin usaha perkebunan atau HGU," jelasnya.
Gerakan mahasiswa untuk bisa mengorganisir petani petani supaya berkelompok. Sehingga menguntungkan karena dana BPDPKS bisa disalurkan. "Setiap petani yang mempunyai 2 hektar atau 1 kapling mendapat Rp60 juta, sebagai mahasiswa sebagai penggerak petani masyarakat silahkan koordinir, konsultasi dan beri proposal ke Disbun," ungkapnya.
Pada generasi Milenial ini mari bangun Sumsel memajukan Sumsel benar - benar konkrit di lapangan menggerakkan masyarakat.
Saat ini banyak isu bahwa sawit memiskinkan masyarakat, itu tidak benar. Bisa dilihat salah satunya di kawasan Sungai Lilin, dimana masyarakat nya sudah memiliki rumah yang bagus dan permanen dari sebelumnya. "Jadi isu bahwa sawit memiskinkan, itu tidak benar," tegas Anung.
Malah, sawit bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terutama petani. "Sawit itu bermanfaat, baik dari limbah - limbahnya dan sebagainya bisa bermanfaat," tukasnya.
Sementara, Ketua Umum Hitmi Sumsel, Gusti Ananda mengatakan, kegiatan dilakukan HITMI Sumsel dalam rangka Final Lomba Poster Kampanye Positif Kelapa Sawit dan Temu Mahasiswa. "HITMI ini merupakan Insan tani, yang terdiri dari berbagai macam bukan hanya tani saja tetapi ada pengusaha pertanian, aktivis pertanian, dan mahasiswa," katanya.
HITMI siap menerima siapa saja yang peduli dengan pertanian untuk bergabung. "Jadi bisa mengenal maka mari sama - sama peduli dan mendukung program pemerintah," tegasnya.
Lanjut Gusti mengatakan, HITMI sudah banyak melakukan kegiatan, dengan membantu petani memberikan bantuan bibit dan lainnya.
"Kegiatan kami dalam rangka mengkampanyekan mensosialisasikan tentang sawit, karena sawit merupakan penyumbang pendapatan daerah yang tinggi. Apalagi banyak isu miring tentang sawit, maka seharusnya kita galakkan kampanye positif tentang sawit," ujarnya.
Kegiatan HITMI juga selain seminar, juga diakhiri dengan pemenang lomba poster kampanye positif kelapa sawit dan juga dihibur grup band yang semuanya pemain mahasiswa.